Bandung (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo bakal menggelontorkan insentif kepada berbagai BUMN yang dinilai sehat dan berkinerja baik, terutama setelah adanya ruang fiskal yang cukup besar pascapengurangan subsidi BBM.

"Setelah kemarin mengurangi subsidi BBM ada ruang fiskal yang cukup besar. Kelonggaran fiskal akan difokuskan pada pembangunan infrastruktur secara cepat," kata Presiden Joko Widodo dalam acara Musyawarah Nasional XV Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Bandung, Senin.

Untuk itu, menurut Presiden, pihaknya juga menginstruksikan untuk memberikan insentif hingga sekitar Rp48 triliun kepada BUMN sehat.

Dengan demikian, lanjutnya, bila dahulu BUMN dibebani dengan dividen, maka tahun 2015 ini pola yang akan difokuskan adalah pemberian insentif kepada BUMN.

Ia menjelaskan, hal itu karena BUMN seperti yang terkait dengan pembangunan infrastruktur, bila diberikan dana Rp10 triliun, maka BUMN itu dinilai bisa mengerjakan hingga sebesar Rp50--70 triliun, atau lima kali lipat lebih dari modal yang diberikan.

"Ke BUMN kecepatannya bisa 5--7 kali lipat," kata Presiden yang juga menerangkan bahwa pemerintahannya bakal juga mengutamakan pendidikan, kesehatan, dan perumahan, serta dengan ruang fiskal yang ada sebagian besar ditujukan kepada infrastruktur sektor unggulan yaitu pertanian. (Simakdi sinitentang Penyertaan Modal Negara/PMN)

(M040)