Jakarta (ANTARA News) - Rapat Paripurna DPR RI Seni pagi berbeda dengan rapat-rapat sebelumnya.

Perbedaan itu terlihat dari Pengaman Dalam (Pamdal) yang ditugaskan di semua pintu masuk ruang rapat paripurna DPR RI yang terletak di Gedung Nusantara II.

Biasanya, petugas yang menjaga pintu masuk mengenakan seragam PDL berwarna biru telor asin, lengkap dengan topi dan aksesoris DPR RI.

Namun, petugas yang berjaga mengenakan jas hitam yang dipadu dengan celana bahan berwarna hitam. Petugas tersebut juga mengenakan dasi.

"Kita yang bertugas di sekitar ruang rapat paripurna diharuskan mengenakan jas. Ini adalah pertama kali sejak ada DPR RI," kata petugas, M Ardiansyah kepada ANTARA News, di depan ruang rapat paripurna DPR RI, Jakarta, Senin.

Ardiansyah menambahkan, jumlah petugas yang sudah disiapkan untuk menjaga setiap rapat paripurna sebanyak 40 orang dan akan dilakukan pergantian setiap kali ada rapat paripurna.

"Ini atas permintaan Ketua DPR RI dan Ketua Badan Urusan Rumah Tangga DPR RI," kata Ardiansyah.

Katanya, dengan mengenakan jas, terlihat lebih rapi dan berwibawa serta profesional karena yang dihadapi adalah anggota dewan yang terhormat.

"Kami merasa dihargai saat bertugas. Tentunya dengan mengenakan jas, kami menjadi lebih bersemangat, berwibawa dan profesional," tutur Ardiansyah yang didamping Zainal.

Ia menyebutkan, dirinya dipanggil oleh pihak kesekjenan untuk mengukur baju jas.

"Soal biayanya, pihak Kesekjenan DPR RI yang menanggung. Saya berharap, apa yang dilakukan adalah untuk kebaikan bersama," kata Ardiansyah.