Basarnas tak lagi libatkan pesawat Korsel
11 Januari 2015 20:52 WIB
Potongan bagian ekor pesawat AirAsia QZ8501 ditarik ke atas kapal Crest Onyx, setelah berhasil diangkat dari dasar laut dengan menggunakan "floating bag" oleh tim penyelam gabungan TNI AL, di perairan Laut Jawa, Sabtu (10/1). (ANTARA FOTO/R. Rekotomo)
Jakarta (ANTARA News) - Badan SAR Nasional (Basarnas) tidak akan menggunakan lagi kekuatan pesawat P-3C Orion milik Korea Selatan dalam pencarian korban pesawat AirAsia QZ8501.
"Kekuatan udara untuk besok kembali dikurangi, yaitu pesawat Korea Selatan yang akan dikembalikan dari mission area," kata Kepala Basarnas F Henry Bambang Soelistyo di kantor Basarnas Pusat, Jakarta, Minggu.
Sehingga secara umum, lanjutnya, kekuatan udara dalam proses pencarian berasal dari Indonesia.
"Tinggal beberapa kapal asing yang membantu kita, yaitu dari Singapura dua, Malaysia dua, Amerika dua dan Tiongkok satu, karena kita masih membutuhkan teknologi yang dimiliki kapal tersebut," kata dia.
Basarnas juga akan terus melakukan evaluasi bantuan kekuatan yang digunakan untuk tujuan efektivitas.
Sebelumnya kapal-kapal yang didatangkan dari Jepang dan satu kapal Singapura juga sudah meninggalkan daerah operasi di Indonesia sejak beberapa hari lalu.
"Tentu, kita ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada negara-negara sahabat yang telah membantu kita," ujar Soelistyo.
"Kekuatan udara untuk besok kembali dikurangi, yaitu pesawat Korea Selatan yang akan dikembalikan dari mission area," kata Kepala Basarnas F Henry Bambang Soelistyo di kantor Basarnas Pusat, Jakarta, Minggu.
Sehingga secara umum, lanjutnya, kekuatan udara dalam proses pencarian berasal dari Indonesia.
"Tinggal beberapa kapal asing yang membantu kita, yaitu dari Singapura dua, Malaysia dua, Amerika dua dan Tiongkok satu, karena kita masih membutuhkan teknologi yang dimiliki kapal tersebut," kata dia.
Basarnas juga akan terus melakukan evaluasi bantuan kekuatan yang digunakan untuk tujuan efektivitas.
Sebelumnya kapal-kapal yang didatangkan dari Jepang dan satu kapal Singapura juga sudah meninggalkan daerah operasi di Indonesia sejak beberapa hari lalu.
"Tentu, kita ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada negara-negara sahabat yang telah membantu kita," ujar Soelistyo.
Pewarta: Try Reza Essra
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015
Tags: