Jakarta (ANTARA News) - Kapal Baruna Jaya I berhasil menangkap sinyal ping yang diduga berasal dari alat pesawat AirAsia QZ8501. Berdasarkan hasil survei lokasi berada pada posisi 3 derajat 37 menit 20.7 detik Lintang Selatan dan 109 derajat 42 menit 43 detik Bujur Timur.

Geodetic Specialist Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Dr Imam Mudita dan Tim Baruna Jaya didampingi Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo di Jakarta, Minggu, mengatakan sinyal ping yang diduga dari pesawat AirAsia QZ8501 ditangkap oleh pinger locator Tim Baruna Jaya BPPT.

"Hasil survei Baruna Jaya I kita mendapatkan pada posisi posisi 3 derajat 37 menit 20.7 detik Lintang Selatan dan 109 derajat 42 menit 43 detik Bujur Timur," kata Imam Mudita.

Imam Mudita mengatakan pendeteksian awal sebelumnya dilakukan oleh Kapal Java Imperia yang kemudian diverifikasi lebih lanjut oleh Kapal Baruna Jaya I.

"Dari situ kami yakin positif posisi itu akurat," katanya.

Ia mengakui ada perbedaan lokasi sekitar 20 m antara pinger locator dari dua kapal tersebut dimana Kapal Java Imperia di bawah Koordinasi Baruna Jaya I menangkap ping pada posisi 3 derajat 37 menit 21.1 detik Lintang Selatan dan 109 derajat 42 menit 42.45 detik Bujur Timur.

"Kedua lokasi hasil survei itu kami nilai wajar dan kami sudah informasikan kepada KNKT untuk ditindaklanjuti," katanya.

Selanjutnya dilaksanakan penyelaman dari Tim KRI Banda Aceh.

Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo pada kesempatan yang sama memberikan apresiasi kepada Tim Baruna Jaya yang telah sejak 30 Desember 2014 berada di lokasi operasi.

"Kapal Baruna Jaya menjadi kapal pertama yang masuk ke wilayah operasi sampai dua pekan ini bertahan di sana," katanya.

Pihaknya mengapresiasi kerja keras Tim Baruna Jaya yang berhasil memprediksikan lokasi ekor dengan lokasi kotak hitam yang diperkirakan sejauh 5 km.

Tim Baruna Jaya I menangkap sinyal akustik yang dipancarkan oleh ELT pesawat dengan pinger locator di kapal sejak Sabtu (10/1) siang melalui frekuensi 37.5 Khz.