Jakarta (ANTARA News) - Anak-anak Indonesia jarang sekali mendapatkan pendidikan seks yang baik dari rumah, kata seorang praktisi di Sentul, Sabtu.
"Pendampingan orangtua anak pubertas itu penting dan di Indonesia masih
jarang ada pendidikan seks yang baik di rumah," kata Brand Manager Kao
Indonesia Niken Pramusinta, Sabtu, ketika 50 remaja putri dari 10 sekolah menengah pertama di Jakarta mendapatkan edukasi pubertas, kesehatan reproduksi dan seksualitas dalam Laurier Sisterhood Camp di Sentul.
Niken berharap aktivitas Sisterhood Camp memberi pengetahuan kepad aremaja sehingga mereka dapat melewati masa pubertas dengan baik.
Para siswi dalam Sisterhood Camp yang berlangsung pada 9-10 Januari di Bumi Cikeas itu didampingi psikolog untuk berdiskusi mengenai pubertas, seperti mengenal kelebihan diri sendiri, pubertas dan seksualitas, cinta dan pacaran, serta cara pintar memanfaatkan perangkat elektronik dan media sosial.
Edukasi pubertas ini juga melibatkan orangtua dari para peserta yang mendapatkan materi pendidikan seksualitas untuk anak.
Hasil poling Laurier dari situs menstruasi.com dari 189 remaja putri usia 13-19 tahun dari 68 kota di Indonesia, remaja pada umumnya enggan bertanya seputar seks pada orangtua.
72 persen responden mengaku selalu berkomunikasi dengan orangtua, namun topik yang dibicarakan biasanya tentang sekolah (22 persen) dan agama (19 persen), sedangkan tema pubertas menjadi topik yang sulit dibicarakan dengan orangtua, seperti seks (25 persen) dan pacar (21 persen).
Anak Indonesia jarang dapat pendidikan seks di rumah
10 Januari 2015 19:05 WIB
Ilustrasi (Grafis)
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015
Tags: