Transportasi massal sangat diperlukan di Jakarta
10 Januari 2015 02:59 WIB
Pembangunan Proyek MRT Aktivitas pembangunan proyek Mass Rapid Transit (MRT) di kawasan Sudirman, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (9/1). MRT yang pembangunannya ditargetkan selesai pada 2016 tersebut diharapkan dapat mengatasi permasalahan transportasi di Jakarta. (ANTARA FOTO/Reno Esnir)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menilai transportasi massal, apapun jenisnya, sangat diperlukan di Jakarta, terlebih mengingat posisinya sebagai ibukota negara.
"Apapun jenisnya, mau monorel, Mass Rapid Transit (MRT), Light Rapid Transit (LRT), busway dan transportasi masal lainnya memang sangat dibutuhkan di Jakarta," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat malam.
Meskipun demikian, menurut dia, sebelum pembangunan fisik suatu transportasi massal itu dimulai, kajian dan penghitungan yang mendalam tetap harus dilakukan terlebih dahulu.
"Semua transportasi massal memang diperlukan di Jakarta. Tapi tetap saja yang namanya hitung-hitungan harus kita lakukan terlebih dahulu. Tidak bisa langsung bangun begitu saja," ujar Jokowi.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan apabila kajian atau penghitungan yang dilakukan ternyata tidak sesuai dengan harapan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI, maka pembangunan tidak dapat dilaksanakan.
"Pada intinya, kalau hitung-hitungan atau kalkulasinya tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh Pemprov, tetap saja pembangunan tidak bisa dimulai. Hitungannya harus sesuai dengan Pemprov DKI," ungkap Jokowi.
Malam hari ini, secara mendadak dan tanpa pemberitahuan, Jokowi melakukan kunjungan ke Balai Kota DKI Jakarta untuk memeriksakan kondisi kesehatan giginya di Pusat Pelayanan Kesehatan DKI Jakarta.
Hanya dengan diiringi rombongan pengamanannya, Jokowi tiba di Balai Kota pada pukul 19.15 WIB. Pemeriksaan gigi baru berakhir pada pukul 20.50 WIB. Usai memeriksakan giginya, Jokowi pun langsung meninggalkan Balai Kota.
"Apapun jenisnya, mau monorel, Mass Rapid Transit (MRT), Light Rapid Transit (LRT), busway dan transportasi masal lainnya memang sangat dibutuhkan di Jakarta," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat malam.
Meskipun demikian, menurut dia, sebelum pembangunan fisik suatu transportasi massal itu dimulai, kajian dan penghitungan yang mendalam tetap harus dilakukan terlebih dahulu.
"Semua transportasi massal memang diperlukan di Jakarta. Tapi tetap saja yang namanya hitung-hitungan harus kita lakukan terlebih dahulu. Tidak bisa langsung bangun begitu saja," ujar Jokowi.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan apabila kajian atau penghitungan yang dilakukan ternyata tidak sesuai dengan harapan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI, maka pembangunan tidak dapat dilaksanakan.
"Pada intinya, kalau hitung-hitungan atau kalkulasinya tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh Pemprov, tetap saja pembangunan tidak bisa dimulai. Hitungannya harus sesuai dengan Pemprov DKI," ungkap Jokowi.
Malam hari ini, secara mendadak dan tanpa pemberitahuan, Jokowi melakukan kunjungan ke Balai Kota DKI Jakarta untuk memeriksakan kondisi kesehatan giginya di Pusat Pelayanan Kesehatan DKI Jakarta.
Hanya dengan diiringi rombongan pengamanannya, Jokowi tiba di Balai Kota pada pukul 19.15 WIB. Pemeriksaan gigi baru berakhir pada pukul 20.50 WIB. Usai memeriksakan giginya, Jokowi pun langsung meninggalkan Balai Kota.
Pewarta: Rr Cornea K
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015
Tags: