Pangkalan Bun, Kalteng, (ANTARA News) - Nelayan di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, membantu pencarian korban pesawat AirAsia QZ 8501 dengan menyisir pantai yang ada di wilayah mereka.

"Sambil mencari ikan, warga juga sambil membantu mencari korban. Siapa tahu ada yang terdampar di pantai. Dulu pernah ada nelayan yang hilang di laut, akhirnya ditemukan di pantai," kata Camat Kumai, Syahruddin, Kamis.

Masyarakatnya ikut prihatin atas musibah jatuhnya pesawat yang mengangkut 155 penumpang dan tujuh kru pesawat saat terbang dari Surabaya menuju Singapura pada Minggu (28/12/2014).

Sejak saat itu, masyarakat khususnya yang berprofesi sebagai nelayan, berinisiatif turut membantu pencarian secara sukarela dengan menggunakan kapal mereka sendiri maupun membantu tim gabungan yang menggunakan kapal lebih besar.

Kini tim SAR memperluas wilayah pencarian bahkan hingga ke perairan perbatasan Kalimantan Tengah-Kalimantan Selatan. Terbukti, jenazah ke empat puluh yang dievakuasi Rabu (7/1), ditemukan di perairan hampir masuk wilayah Banjarmasin.

Pencarian juga dilakukan dengan menyisiri pantai karena setelah lebih dari sepuluh hari, tidak menutup kemungkinan ada korban yang terbawa ombak hingga ke pinggir pantai.

Pesisir pantai Kecamatan Kumai cukup panjang misalnya di sekitar Pantai Kubu, Teluk Bogam, Sungai Bakau, Tanjung Puting dan lainnya. Masyarakat di seluruh desa sudah diminta untuk ikut mencari korban di pesisir pantai di wilayah masing-masing.

"Sebelum kami meminta pun, masyarakat sudah berinisiatif ikut membantu pencarian. Mudah-mudahan ada hasil. Kalau ada temuan, pasti diinformasikan kepada kami," kata Syahruddin lagi.

Sementara itu, setelah sepuluh hari terombang-ambing di laut, diperkirakan ada jenazah yang ditemukan sudah tidak utuh lagi. Namun Tim DVI berharap masih ada korban yang ditemukan meski hanya beberapa bagian tubuhnya supaya bisa diidentifikasi.

"Misalnya ada potongan tubuh atau tulang yang ditemukan, itu masih ada peluang kita mengidentifikasinya. Makanya kami menyarankan pencarian juga dilakukan di pantai. Siapa tahu ada korban atau bagian tubuh korban yang ditemukan," kata spesialis forensik Tim DVI AKBP Summy Hastry Purwanti.

Jenazah korban yang berhasil dievakuasi beberapa hari terakhir, umumnya sudah mengalami pembusukan lanjut, bahkan ada yang sudah tidak utuh. Hingga Kamis siang, baru 40 jenazah yang berhasil dievakuasi, 39 di antaranya sudah diberangkatkan ke Surabaya.