Ternate (ANTARA News) - Normalisasi Sungai Tugurara, Baliora dan Lota, perlu segera dilakukan untuk pengerukan sedimentasi material vulkanik dari Gunung Gamalama beberapa waktu lalu.

Ketua Komisi III DPRD Kota Ternate Muhajirin Bailussy, di Ternate, Kamis, mengatakan pengerukan sedimentasi di Sungai Tugurara yang luar biasa perlu ditangani secepatnya, sebab dapat membahayakan warga sekitar.

"Segera dilakukan pengerukan, karena cuaca ekstrim terus berlangsung dalam Januari ini sebagaimana diinformasikan BMKG Kota Ternate, ditambah lagi Pos Pemantau Gunung Gamalama belum memberikan keterangan lanjutan tentang aktivitas gunung Gamalama yang saat ini masih status siaga level III," katanya.

Selain itu, terdapat dua cekdam yang kedalamannya kurang lebih 5 meter sudah dipenuhi tumpukan material, selain cekdam sendimentasi yang lain juga sudah terisi material erupsi Gamalama dengan tinggi satu meter lebih dan hampir sama dengan ketinggian talud tersebut.

Ia mengatakan, sejumlah dana akan dikucurkan untuk normalisasi ketiga sungai tersebut terungkap dalam rapat koordinasi (Rakor) dengan Balai Sungai Wilayah IX Provinsi Malut.

Muhajirin menjelaskan, Balai Sungai Wilayah IX menginformasikan tahun 2015, mereka telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp45 miliar dalam rangka normalisasi sungai Tugurara dan Loto. Dua titik inilah yang kemudian dibagi dalam tiga kegiatan.

"Pertama pembangunan 4 cekdam di sungai Tugurara dan 2 cekdam dibangun di Kelurahan Loto, total pembangunan ada sekitar 6 cekdam, selanjutnya dari anggaran Rp45 miliar tersebut juga dilakukan pengerukan sendimentasi atau normalisasi dan ketiga diarahkan pembuatan talud penahan tebing," ujarnya.

(KR-AF)