Brussels (ANTARA News) - Uni Eropa mengutuk keras serangan pemberontak terhadap kantor satu majalah satir di Paris di mana 12 orang tewas Rabu, mengungkapkan solidaritas dengan Prancis dan menjanjikan perjuangan melawan terorisme.

Donald Tusk, presiden baru Dewan Eropa, kelompok yang memimpin 28 negara Uni Eropa, mengatakan dia "terkejut" dengan serangan terhadap kantor mingguan Charlie Hebdo itu, lapor AFP.

"Uni Eropa berdiri di samping Prancis setelah tindakan mengerikan ini. Ini adalah serangan brutal terhadap nilai-nilai dasar kita dan terhadap kebebasan berekspresi, pilar demokrasi kita," kata mantan perdana menteri Polandia itu dalam pernyataan.

"Perang melawan terorisme dalam segala bentuknya harus terus berlanjut."

Jean-Claude Juncker, presiden Komisi Eropa, tangan eksekutif 28-negara Uni Eropa, juga mengatakan ia sangat terguncang oleh "serangan brutal dan tidak manusiawi" itu.

"Ini adalah tindakan yang tak tertahankan, tindakan barbarisme yang menantang kita semua sebagai manusia dan Eropa," kata Juncker dalam satu pernyataan, mengungkapkan "solidaritas tertinggi" dengan Prancis.

Polisi Prancis melancarkan perburuan besar setelah orang-orang bersenjata meneriakkan slogan Islam menyerbu kantor majalah itu, yang telah memicu kemarahan ummat Islam di masa lalu karena menerbitkan kartun Nabi Muhammad SAW.

(Uu.H-AK)