Jakarta (ANTARA News) - Presiden Perancis, Francois Hollande, mengecam aksi penyerangan di majalah mingguan "Charlie Hebdo", Rabu, dan menyebutnya sebagai serangan teroris.
Presiden Hollande kepada pers di Paris menyebutkan bahwa 11 orang tewas dan empat dalam kondisi kritis, sementara 40 orang berhasil diselamatkan dari kantor "Charlie Hebdo".
Menurut Presiden Hollande, status pengamanan di Paris telah dinaikkan ke tingkat paling tinggi dan rencana aksi teror dalam beberapa pekan terakhir sudah berhasil digagalkan.
Pemerintah Perancis langsung mengadakan rapat darurat di Istana Elysees.
Hollande yang mengunjungi lokasi kejadian mengatakan Perancis tengah mengalami "aksi barbar luar biasa terhadap sebuah surat kabar."
Perancis mengalami "guncangan," tambahnya seperti dilansir The Guardian.
"Kita perlu menunjukkan bahwa kita adalah negara yang solid," ujar Hollande.
Perancis harus "tegas dan kuat" katanya, "Kita akan memerangi ancaman dan kita akan hukum para pelaku serangan." (Mengapa "Charlie Hebdo" diserang? Simak di sini)
Penyerangan Charlie Hebdo, Presiden Prancis: serangan teroris
7 Januari 2015 19:54 WIB
Petugas medis tengah berupaya menangani korban serangan bersenjata di kantor majalah "Charlie Hebdo" di Paris, Perancis. (www.theguardian.com/gettyimages)
Penerjemah: Ella Syafputri
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015
Tags: