Jakarta (ANTARA News) - Panitia turnamen bulu tangkis Djarum Superliga Badminton memindahkan lokasi penyelenggaraan ke GOR Lila Bhuana Bali untuk 2015 dari sebelumnya di Surabaya pada 2014.

"Tahun ini berpindah tempat dari Surabaya ke Pulau Dewata. Semoga animo dan perhatian pecinta bulu tangkis bertambah," kata Direktur Superliga Badminton Achmad Budiharto dalam jumpa pers yang didampingi Sekretaris Jenderal Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Anton Subowo dan Presiden Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) Poul-Erik Hoyer Larsen di Jakarta, Rabu.

Budiharto mengatakan perpindahan lokasi Superliga Badminton ke Bali juga untuk mendorong minat para pemain asing datang ke Indonesia dan semakin mempopulerkan olahraga bulu tangkis di tingkat internasional.

"Kami juga mengubah aturan pertandingan yang tidak lagi membatasi hanya untuk lima pemain asing tapi bebas. Hanya saja pemain asing itu hanya boleh mengikuti dua partai saja," kata Budiharto.

Budiharto mengatakan akan ada 10 tim yang bertanding untuk kelompok putra dan 10 tim pada kelompok putri dengan masing-masing tujuh tim dari klub-klub besar Indonesia dan tiga tim dari klub luar negeri.

Perubahan regulasi itu, lanjut Budiharto, untuk menambah kompetisi dan bobot pertandingan serta meningkatkan kemeriahan penyelenggarakan dan menghibur penonton.

"Semakin banyak pemain asing dengan ranking tinggi yang ikut bermain akan memberikan kesempatan bagi para pemain lokal untuk bertanding bersama mereka karena tidak ada persyaratan ketat sebagaimana diterapkan BWF dalam turnamen-turnamen lainnya," kata Budiharto.

Selain klub-klub lokal, Superliga Badminton juga akan diikuti klub dari Thailand dan Jepang meski tidak dibatasi para pemain yang hanya dari Asia tapi juga dari benua lain.

Budiharto menambahkan penyelenggara memberikan subsidi sebesar 1.500 dolar AS untuk setiap klub lokal yang mendatangkan pemain asing.

Anton mengatakan Superliga Badminton akan menjadi turnamen pemanasan bagi para atlet sebelum melaju ke Piala Sudirman yang juga menggunakan sistem pertandingan beregu.

"Kita juga sedang berkompetisi dengan cabang olahraga lain untuk tetap dipertandingkan dalam Olimpiade," kata Anton tentang keuntungan penyelenggaraan di Bali sebagai bentuk promosi bulu tangkis.

Sementara, Erik mengaku melihat potensi besar Superliga Badminton sebagai ajang untuk merangkul berbagai komunitas lokal, terutama komunitas di Bali.

"Saya ingin melihat hasil dan jalannya pertandingan," kata Erik.