PM Irak serukan 'revolusi suku' untuk melawan IS
6 Januari 2015 15:33 WIB
Presiden Amerika Serikat Barack Obama bertemu Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, Amerika Serikat, Rabu (24/9). Para pemimpin dunia berkumpul di New York pekan ini untuk membicarakan sejumlah krisis, di antaranya kekerasan militan Negara Islam yang meluas di Irak dan Suriah. (REUTERS/Kevin Lamarque )
Baghdad (ANTARA News) - Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi, Senin, menyeru dilakukannya "revolusi suku" untuk melawan kelompok IS, sebagai tanda pentingnya posisi Baghdad dalam perlawanan suku-suku terhadap kelompok itu.
Dalam pertemuan dengan Suhaib al-Rawi, gubernur baru untuk Provinsi Anbar, Abadi "menekankan perlunya sebuah revolusi suku untuk membersihkan masyarakat Irak dari musuh asing ini", kata kantor perdana menteri itu.
Dia menekankan "pentingnya suku dan anak-anak dari provinsi ini untuk turut ambil bagian dalam membebaskan wilayah mereka dari organisasi teroris".
IS melakukan serangan tahun lalu ke sebagian besar wilayah Irak, termasuk wilayah yang signifikan di Anbar yang membentang dari perbatasan dengan Suriah, Jordania dan Arab Saudi hingga ke bagian barat yang berdekatan dengan Baghdad.
Dukungan dari suku Sunni kuat Irak dipandang sebagai penting untuk mengalahkan IS, dan para petempur suku - yang sekarang sedang dilatih oleh Baghdad - telah memainkan peran penting dalam mencegah milisi IS menguasai lebih banyak wilayah di Anbar.
Pasukan keamanan Irak kalah di awal serangan IS Juni lalu, namun kini memperoleh bantuan dari serangan udara yang dipimpin AS, penasihat internasional, milisi Syiah dan suku Sunni, dan mulai menguasai kembali beberapa daerah.
(Uu.G003)
Dalam pertemuan dengan Suhaib al-Rawi, gubernur baru untuk Provinsi Anbar, Abadi "menekankan perlunya sebuah revolusi suku untuk membersihkan masyarakat Irak dari musuh asing ini", kata kantor perdana menteri itu.
Dia menekankan "pentingnya suku dan anak-anak dari provinsi ini untuk turut ambil bagian dalam membebaskan wilayah mereka dari organisasi teroris".
IS melakukan serangan tahun lalu ke sebagian besar wilayah Irak, termasuk wilayah yang signifikan di Anbar yang membentang dari perbatasan dengan Suriah, Jordania dan Arab Saudi hingga ke bagian barat yang berdekatan dengan Baghdad.
Dukungan dari suku Sunni kuat Irak dipandang sebagai penting untuk mengalahkan IS, dan para petempur suku - yang sekarang sedang dilatih oleh Baghdad - telah memainkan peran penting dalam mencegah milisi IS menguasai lebih banyak wilayah di Anbar.
Pasukan keamanan Irak kalah di awal serangan IS Juni lalu, namun kini memperoleh bantuan dari serangan udara yang dipimpin AS, penasihat internasional, milisi Syiah dan suku Sunni, dan mulai menguasai kembali beberapa daerah.
(Uu.G003)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015
Tags: