Indonesia promosikan eko wisata di Norwegia
5 Januari 2015 22:12 WIB
ilustrasi Sejumlah warga masyarakat Adat dari pelbagai kampung Adat di Jawa Barat mengikuti acara Festival Budaya Masyarakat Adat Tatar Sunda (FBMATS) di Kawasan eko wisata dan Budaya Alam Santosa, kab Bandung, Jawa Barat. (FOTO ANTARA/Agus Bebeng)
London (ANTARA News) - Indonesia akan kembali mempromosikan eko wisata dalam "Reiselivsmessen 2015", ajang pameran pariwisata terbesar di Norwegia, yang akan berlangsung di Telenor Arena, Oslo dari 9 hingga 11 Januari.
Duta Besar RI untuk Kerajaan Norwegia, Yuwono A. Putranto di Oslo mengatakan, dalam pameran yang dihelat akhir pekan yang diikuti lebih dari 100 negara itu, KBRI Oslo mempromosikan eko-wisata dan industri kreatif berkelanjutan, demikian Sekretaris Dua KBRI Oslo, Dyah Wisnu Kusumawardani kepada Antara London, Senin.
Dubes Yuwono A. Putranto mengatakan di Oslo fokus ini sangat relevan, tidak hanya karena ketertarikan wisman Norwegia terhadap wisata dan produk alam, namun juga memberikan wadah diseminasi informasi yang pas atas sikap kritis publik terhadap isu-isu pelestarian lingkungan hidup dan hak-hak masyarakat adat.
Untuk anjungan Indonesia seluas 36m2, akan ditampilkan video, brosur, paket wisata dan informasi lainnya mengenai eko-wisata diantaranya di Subak Bali, Jalur Tenun Timor, Kawasan Ekosistem Laut Tamrau di Papua Barat, Desa Sawai di Kawasan Penyangga Taman Nasional Manusela di Maluku dan Pesantren Ekologi At-Tariq di Garut.
Dubes Yuwono mengatakan untuk mempromosikan industri kreatif, Indonesia akan memamerkan beberapa kreasi masyarakat adat seperti tenun sumba, anyam-anyaman, madu alam dan beberapa varian kopi arabika.
Dikatakannya keberhasilan KBRI Oslo dalam menghimpun materi pameran tidak terlepas dari peran teman-teman LSM di tanah air yang bergerak di bidang pelestarian lingkungan hidup.
"Selama hampir satu tahun terakhir, kita menggandeng Rekam Nusantara & Indonesia Nature Film Society (INFIS) dan Daemeter berkeliling nusantara mengumpulkan bahan," katanya.
Dubes Yuwono berkeinginan melalui partisipasi dalam pameran ini, maka wisata Indonesia akan terus berada dalam radar ingatan masyarakat Norwegia. Potensi dan pengeluaran masyarakat Norwegia untuk berwisata sangat tinggi, untuk itu harus terus menggalakkan berbagai upaya promosi.
Sementara itu koordinator pameran, Sekretaris Pertama KBRI Oslo Hartyo Harkomoyo menuturkan, partisipasi Indonesia kali ini mendapatkan tiga keistimewaan. Pertama, Indonesia menempati lokasi strategis dekat dengan panggung utama.
Ke dua, Indonesia mendapatkan kesempatan pertama untuk melakukan presentasi dalam ajang Bussiness to Bussiness. Indonesia akan membawa presentasi bertema "Exploring the Survival Genius of Ethnic Cultural and Ethnical Shopping for Life in Indonesia."
Ketiga, Indonesia juga diminta untuk menampilkan kesenian dengan tarian Dayak asli dari peserta Kalimantan, tarian anak-anak Indonesia di Norwegia dan musik angklung, demikian Hartyo.
Duta Besar RI untuk Kerajaan Norwegia, Yuwono A. Putranto di Oslo mengatakan, dalam pameran yang dihelat akhir pekan yang diikuti lebih dari 100 negara itu, KBRI Oslo mempromosikan eko-wisata dan industri kreatif berkelanjutan, demikian Sekretaris Dua KBRI Oslo, Dyah Wisnu Kusumawardani kepada Antara London, Senin.
Dubes Yuwono A. Putranto mengatakan di Oslo fokus ini sangat relevan, tidak hanya karena ketertarikan wisman Norwegia terhadap wisata dan produk alam, namun juga memberikan wadah diseminasi informasi yang pas atas sikap kritis publik terhadap isu-isu pelestarian lingkungan hidup dan hak-hak masyarakat adat.
Untuk anjungan Indonesia seluas 36m2, akan ditampilkan video, brosur, paket wisata dan informasi lainnya mengenai eko-wisata diantaranya di Subak Bali, Jalur Tenun Timor, Kawasan Ekosistem Laut Tamrau di Papua Barat, Desa Sawai di Kawasan Penyangga Taman Nasional Manusela di Maluku dan Pesantren Ekologi At-Tariq di Garut.
Dubes Yuwono mengatakan untuk mempromosikan industri kreatif, Indonesia akan memamerkan beberapa kreasi masyarakat adat seperti tenun sumba, anyam-anyaman, madu alam dan beberapa varian kopi arabika.
Dikatakannya keberhasilan KBRI Oslo dalam menghimpun materi pameran tidak terlepas dari peran teman-teman LSM di tanah air yang bergerak di bidang pelestarian lingkungan hidup.
"Selama hampir satu tahun terakhir, kita menggandeng Rekam Nusantara & Indonesia Nature Film Society (INFIS) dan Daemeter berkeliling nusantara mengumpulkan bahan," katanya.
Dubes Yuwono berkeinginan melalui partisipasi dalam pameran ini, maka wisata Indonesia akan terus berada dalam radar ingatan masyarakat Norwegia. Potensi dan pengeluaran masyarakat Norwegia untuk berwisata sangat tinggi, untuk itu harus terus menggalakkan berbagai upaya promosi.
Sementara itu koordinator pameran, Sekretaris Pertama KBRI Oslo Hartyo Harkomoyo menuturkan, partisipasi Indonesia kali ini mendapatkan tiga keistimewaan. Pertama, Indonesia menempati lokasi strategis dekat dengan panggung utama.
Ke dua, Indonesia mendapatkan kesempatan pertama untuk melakukan presentasi dalam ajang Bussiness to Bussiness. Indonesia akan membawa presentasi bertema "Exploring the Survival Genius of Ethnic Cultural and Ethnical Shopping for Life in Indonesia."
Ketiga, Indonesia juga diminta untuk menampilkan kesenian dengan tarian Dayak asli dari peserta Kalimantan, tarian anak-anak Indonesia di Norwegia dan musik angklung, demikian Hartyo.
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: