Surabaya (ANTARA News) - Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal TNI Moeldoko meyakinkan kepada keluarga korban pesawat AirAsia QZ8501 yang mengalami kecelakaan untuk mempercayai TNI dan Tim Basarnas dalam proses pencarian dan evakuasi.

"Saya yakinkan keluarga mempercayakannya kepada TNI dan masyarakat internasional yang tergabung dalam upaya pencarian korban," ujarnya di sela menemui keluarga korban AirAsia di Posko Crisis Centre di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Senin.

Ia menyampaikan pihaknya mengerahkan sekuat tenaga dan bekerja sama dengan beberapa negara untuk tidak menyerah terhadap situasi dan lingkungan operasi yang menjadi lokasi perhatian pencarian pesawat.

"Bisa dibayangkan angin dan ombak yang terjadi hingga saat ini. Tapi, prajurit saya di lapangan bekerja keras bahkan mengabaikan keselamatan diri sendiri," kata mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) tersebut.

Ia mengapresiasi kinerja prajuritnya yang menjalankan tugas tanpa mempedulikan dirinya sendiri dan berjanji tak akan berhenti berbuat yang terbaik.

Panglima TNI hadir didampingi Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Eko Wiratmoko beserta petinggi TNI lainnya menemui keluarga korban AirAsia QZ8501 yang Minggu (28/12) mengalami hilang kontak dengan "Air Traffic Control".

Hadir juga Kapolri Jenderal Pol Sutarman didampingi Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf dan perwira tinggi serta menengah lainnya.

Ia juga menyampaikan keprihatinan atas peristiwa yang mengakibatkan pesawat berpenumpang 155 orang beserta tujuh kru tersebut jatuh di laut di sekitar Selat Karamita, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

"Saya Panglima TNI mewakili prajurit-prajurit mengucapkan belasungkawa dan duka cita sedalam-dalamnya terhadap peristiwa ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan tabah dan sabar," kata jenderal bintang empat tersebut.

Sementara itu, hingga saat ini Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim masih melakukan identifiaksi dan menyampaikan bahwa 162 data ante mortem korban AirAsia QZ8501 sudah lengkap.

Dari 162 penumpang AirAsia, sebanyak 34 jenazah sudah di Rumah Sakit Bhayangkara dan sembilan jenazah di antaranya yang terdiri dari lima perempuan dan empat laki-laki telah diserahkan ke keluarga.

Pagi ini Tim DVI juga menggelar rapat rekonsiliasi terhadap 20 jenazah dengan mencocokkan data baik dari ante mortem maupun post mortem.