Gelombang 1,5-3 meter di lokasi pencarian AirAsia
5 Januari 2015 10:06 WIB
Dokumentasi penyelam dari Basarnas menggunakan perahu karet dari Kapal Negara SAR Purworejo menuju KRI Banda Aceh di perairan Laut Jawa, Minggu (4/1). Penyelaman untuk mencari badan pesawat Air Asia QZ8501 tertunda karena cuaca buruk dengan arus bawah laut yang tidak aman untuk penyelaman. (ANTARA FOTO/Fanny Octavianus)
Jakarta (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan tinggi gelombang laut di lokasi pencarian badan pesawat AirAsia nomor penerbngan QZ 8501, di Selat Karimata, mencapai 1,5-3 meter.
"Gelombang laut 1,5-3 meter, cuaca di lokasi juga berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang," kata Kabid Informasi Meteorologi Publik BMKG, Fachri Radjab, di Jakarta, Senin.
Menurut Fachri, potensi hujan tersebut akan berlangsung pada siang hingga sore hari, sehingga cuaca cukup kondusif bagi Tim SAR untuk melakukam pencarian di pagi hari.
Hingga hari ke sembilan pencarian jatuhnya pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura tersebut masih berlangsung.
Tim SAR gabungan saat ini fokus mencari fuselage pesawat dan korban tepatnya di Teluk Kumai Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Sebelumnya pencarian terkendala cuaca yang buruk dan gelombang tinggi sehingga tim harus berhati-hati bahkan harus menghentikan sementara evakuasi sambil menunggu cuaca membaik.
Pencarian juga diperkuat pesawat dan kapal dari negara sahabat serta penyelam.
Badan SAR Nasional menyatakan tim telah berhasil menemukan 34 jenazah korban dan sudah dievakuasi ke Pangkalan Bun serta Surabaya untuk identifikasi.
"Gelombang laut 1,5-3 meter, cuaca di lokasi juga berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang," kata Kabid Informasi Meteorologi Publik BMKG, Fachri Radjab, di Jakarta, Senin.
Menurut Fachri, potensi hujan tersebut akan berlangsung pada siang hingga sore hari, sehingga cuaca cukup kondusif bagi Tim SAR untuk melakukam pencarian di pagi hari.
Hingga hari ke sembilan pencarian jatuhnya pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura tersebut masih berlangsung.
Tim SAR gabungan saat ini fokus mencari fuselage pesawat dan korban tepatnya di Teluk Kumai Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Sebelumnya pencarian terkendala cuaca yang buruk dan gelombang tinggi sehingga tim harus berhati-hati bahkan harus menghentikan sementara evakuasi sambil menunggu cuaca membaik.
Pencarian juga diperkuat pesawat dan kapal dari negara sahabat serta penyelam.
Badan SAR Nasional menyatakan tim telah berhasil menemukan 34 jenazah korban dan sudah dievakuasi ke Pangkalan Bun serta Surabaya untuk identifikasi.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015
Tags: