Makassar (ANTARA News) - Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto mengeluarkan larangan yang ditujukan kepada seluruh pejabatnya untuk tidak meninggalkan kota mengingat cuaca sangat buruk serta banyaknya masalah banjir dan genangan yang terjadi.

"Sehari setelah tahun baru, Makassar seolah tak henti-hentinya diguyur hujan deras. Karenanya saya minta kepada semua pejabat untuk tidak meninggalkan dulu Makassar karena banyaknya masalah banjir dan genangan yang terjadi," ujarnya di Makassar, Minggu.

Ramdhan Pomanto mengatakan, sebelum musim penghujan datang, dirinya sudah mengumpulkan seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD), Camat dan Lurah membahas mengenai musim hujan itu.

Dirinya yang beberapa kali memimpin langsung rapat itu sudah memprediksi sejak awal akan adanya banjir dan genangan yang terjadi dan dirinya sudah mengupayakan untuk mencari solusinya.

Khusus Camat, Lurah dan SKPD terkait diwajibkan selalu berada di lokasi dan melakukan respon cepat terhadap setiap peristiwa akibat curah hujan yang semakin tinggi.

"Segera lakukan tindakan cepat untuk menyelamatkan warga. Saya menginginkan semua pejabat agar selalu berbuat maksimal untuk warga dan khususnya para korban," ucapnya.

Dia menyebut terkait respon cepat, dia sendiri yang langsung memonitornya melalui media sosial, baik melalui aplikasi WhatsApp miliknya serta twitter yang dikendalikannya langsung dari smartphonenya itu.

Sejak tujuh bulan terakhir, telepon genggam (HP) pribadi wali kota memang diaktifkan selama 24 jam. Hampir setiap detik ia memeriksa akun sosialnya itu untuk mengetahui perkembangan terakhir seputar Makassar meski berada di lokasi kunjungan yang berbeda di kota ini.

Camat dan SKPD juga memanfaatkan akun sosmed tersebut dan melaporkan mulai dari pohon tumbang, titik genangan hingga langkah antisipatif yang ditempuh.

Selain itu, pohon tumbang di Biringkanaya, Makassar, Manggala bisa diatasi dalam hitungan menit. Demikian halnya air yang menggenangi sejumlah titik, mulai dari kompleks perumahan hingga pemukiman dan jalan protokol telah dilakukan pemantauan berikrut upaya menanggulanginya.

Dalam group sosmed tersebut tampak kepala BLHD, Jamaing memperlihatkan foto rumahnya yang tengah tergenang air, semeentara SKPD lainnya menampilkan foto di sekitar rumahnya.

Tentang respon cepat ini, Danny menyampaikan apresiasi termasuk gerak cepat Dinas Sosial, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan koordinasi yang dilakukan dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Makassar dan organisasi peduli lainnya.