12 jenazah diterbangkan ke Surabaya
3 Januari 2015 13:00 WIB
Sejumlah anggota PMI, Basarnas, TNI dan Polri mengangkat sejumlah peti jenazah korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501, dimasukkan dalam pesawat CN295 TNI AU, sesaat sebelum terbang menuju Surabaya, di Lanud TNI AU Iskandar Pangkalan Bun Kalteng, Jumat (2/1). (ANTARA FOTO/Eric Ireng)
Pangkalan Bun (ANTARA News) - 12 jenasah korban pesawat AirAsia QZ8501 yang berhasil dievakuasi telah dikemas dan diterbangkan ke Surabaya melalui Bandara Lanud Iskandar menggunakan pesawat CN A-1320 milik TNI Angkatan Udara, Sabtu siang.
12 jenasah tersebut, 4 di antaranya dibawa helikopter UH60 Blackhawk US Navi milik Amerika Serikat, Jumat malam, sedangkan 8 lainnya di bawa 2 helicopter Bell TNI AL, Sabtu pagi.
Jumlah keseluruhan yang telah diterbangkan ke Surabaya sebanyak 30 jenazah.
Direktur Eksekutif DVI Polri Kombes Anton Castilani memastikan proses identifikasi terhadap korban pesawat Airasia QZ 8501 tetap dilakukan di Surabaya, dan Pangkalan Bun hanya mengamankan agar semua barang bukti maupun jenasah masih dalam kondisi baik.
Pertimbangan lainnya karena sebagian besar penumpang AirAsia penduduk Provinsi Jawa Timur dan Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim sangat luas serta fasilitas penyimpanan mayat memadai, katanya di Lanud Iskandar Pangkalan Bun.
"Dari awal memang sudah di pertimbangkan apakah proses identifikasi di Surabaya atau Pangkalan Bun, dan pilihannya tetap di Surabaya," tambah Anton.
Menurut dirinya proses identifikasi tetap dapat dilakukan sekalipun kondisi jenasah penumpang Airasia yang ditemukan telah dalam kondisi tidak sempurna, karena berbagai alat bukti berupa DNA, sidik jari, proferti dan lainnya.
Dia mengatakan bantuan dari Bupati Kotawaringin Barat Ujang Iskandar, memberikan bantuan satu kontainer pendingin diletakan di rumah sakit Sultan Imanudin agar proses pembusukan jenasah tidak cepat terjadi, sehingga saat di bawa ke Surabaya tetap dapat diidentifikasi.
"Proses identifikasi secara keseluruhan tetap dilakukan di Surabaya, dan Pangkalan Bun hanya mengamankan maupun mempersiapkan jenazah memenuhi syarat dalam penerbangan," demikian Anton.
Pewarta: Jaya Wirawana Manurung
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015
Tags: