Pangkalan Bun (ANTARA News) - Direktur Eksekutif DVI Polri Kombes Anton Castilani memastikan proses identifikasi terhadap korban pesawat Airasia QZ 8501 tetap dilakukan di Surabaya.

Pertimbangannya,sebagian besar penumpang Airasia penduduk Provinsi Jawa Timur dan Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim sangat luas serta fasilitas penyimpanan mayat memadai, katanya di Lanud Iskandar Pangkalan Bun, Sabtu.

"Dari awal memang sudah dipertimbangkan apakah proses identifikasi di Surabaya atau Pangkalan Bun, dan pilihannya tetap di Surabaya," katanya.

Proses identifikasi tetap dapat dilakukan sekalipun kondisi jenasah penumpang Airasia yang ditemukan dalam kondisi tidak sempurna.

Bupati Kotawaringin Barat Ujang Iskandar, memberikan bantuan satu kontainer pendingin yang diletakan di rumah sakit Sultan Imanudin agar proses pembusukan jenasah tidak cepat terjadi.

"Proses Identifikasi secara keseluruhan tetap dilakukan di Surabaya, dan Pangkalan Bun hanya mengamankan maupun mempersiapkan jenasah memenuhi syarat dalam penerbangan," demikian Anton.