Pekalongan (ANTARA News)- Harga eceran sembilan bahan pokok (sembako) di sejumlah pasar Kabupaten Batang, Jawa Tengah, berangsur turun karena pasokan komoditas relatif berlimpah dan diikuti turunnya harga bahan bahan bakar minyak (BBM).

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKMK Kabupaten Batang, Jamal Naser, di Batang, Sabtu, mengatakan bahwa turunnya harga sembako lebih dipicu karena pasokan komoditas sembako relatif melimpah dan adanya operasi pasar dari pemkab.

"Pemkab Batang telah melakukan operasi pasar untuk menyetabilkan harga sembako. Selain itu, pasokan sembako juga melimpah karena daerah pemasok komoditas itu mulai panen," katanya.

Ia meminta masyarakat tidak perlu khawatir terhadap kemungkinan terjadi kelangkaan pasokan sembako, seperti beras, minyak goreng, telur, dan gula karena ketersediaan komoditas itu melimpah di pasaran.

Pedagang sembako, Fatimah, mengatakan harga sembako sempat naik pada awal hingga menjelang akhir Desember 2014 karena permintaan komoditas yang relatif banyak dan pasokan sembako kurang stabil karena sejumlah daerah dilanda hujan.

"Akan tetapi, kini harga sembako sudah mulai berangsur turun setelah usai perayaan Natal dan Tahun Baru 2015. Turunnya harga sembako juga karena faktor permintaan yang relatif tutun dan pengaruh turunnya harga BBM," katanya.

Harga telur semula Rp22 ribu per kilogram kini hanya sekitar Rp20.000/kg, minyak goreng semula Rp11 ribu/kg turun menjadi Rp10 ribu/kg, gula pasir semula Rp10 ribu/kg turun Rp9 ribu/kg, dan beras rajalele semula Rp10 ribu/kg turun menjadi Rp9.000/kilogram.

"Harga sembako turun rata-rata 10 persen. Hanya saja, untuk harga cabai merah masih tetap tinggi, yaitu sekitar Rp60 ribu/kg dan cabai rawit sekitar Rp80 ribu/kg," katanya.