RSUD Sultan Imanuddin antisipasi pemindahan posko DVI
3 Januari 2015 10:13 WIB
Peti Jenazah Korban Air Asia Sejumlah anggota PMI berada di antara sejumlah peti jenazah korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501, di dalam pesawat CN295 TNI AU, sesaat sebelum start engine untuk terbang menuju Surabaya, di Lanud TNI AU Iskandar Pangkalan Bun Kalteng, Jumat (2/1). Sebanyak 10 jenazah diterbangkan ke Surabaya, untuk dilakukan identifikasi oleh Tim DVI Polri di RS Bhayangkara Polda Jatim. (ANTARA FOTO/Eric Ireng) ()
Pangkalan Bun, Kalteng (ANTARA News) - RSUD Sultan Imanuddin bersiap jika Posko Tim Disaster and Victim Identification (DVI) penanganan korban pesawat AirAsia QZ 8501 di Jawa Timur, dipindah ke Pangkalan Bun.
"Kami hanya mengantisipasi. Kalau memang dipindah ke rumah sakit kami, maka kami sudah siap. Makanya ini saya pagi-pagi memeriksa lagi kesiapan semuanya," kata Direktur RSUD Sultan Imanuddin, dr Suyuti Syamsul di Pangkalan Bun, Sabtu.
Setelah kedatangan tim DVI yang dipimpin langsung Direktur Eksekutif DVI, Komisaris Besar Anton Castelani, pihak rumah sakit langsung melakukan persiapan.
Dari sisi ketersediaan fasilitas ruangan, rumah sakit tidak mengalami kendala karena rumah sakit yang dibangun di lahan seluas enam hektar itu selama ini dijadikan rujukan bagi penanganan bencana.
Pihak rumah sakit juga langsung membenahi fasilitas lainnya, di antaranya memasang paving block di seluruh area di bagian belakang rumah sakit untuk memudahkan pergerakan kendaraan jika mengangkut jenazah secara bersamaan.
Pihak rumah sakit juga melengkapi peralatannya. Lemari pendingin berkapasitas 20 jenazah, yang merupakan pinjaman dari salah satu perusahaan swasta, rencananya juga segera didatangkan ke rumah sakit tersebut. Saat ini rumah sakit ini dijadikan Posko DVI Biddokkes Polda Kalteng.
Rencana pemindahan posko tersebut masih dalam tataran wacana, karena kondisi jenazah korban yang telah ditemukan maupun yang belum ditemukan, sudah membusuk sehingga makin sulit dikenali.
Untuk mencegah kerusakan lebih parah terhadap jenazah, dipertimbangkan bahwa tim DVI bergeser ke Pangkalan Bun untuk dilakukan identifikasi langsung di RSUD Sultan Imanuddin.
"Kami hanya mengantisipasi. Kalau memang dipindah ke rumah sakit kami, maka kami sudah siap. Makanya ini saya pagi-pagi memeriksa lagi kesiapan semuanya," kata Direktur RSUD Sultan Imanuddin, dr Suyuti Syamsul di Pangkalan Bun, Sabtu.
Setelah kedatangan tim DVI yang dipimpin langsung Direktur Eksekutif DVI, Komisaris Besar Anton Castelani, pihak rumah sakit langsung melakukan persiapan.
Dari sisi ketersediaan fasilitas ruangan, rumah sakit tidak mengalami kendala karena rumah sakit yang dibangun di lahan seluas enam hektar itu selama ini dijadikan rujukan bagi penanganan bencana.
Pihak rumah sakit juga langsung membenahi fasilitas lainnya, di antaranya memasang paving block di seluruh area di bagian belakang rumah sakit untuk memudahkan pergerakan kendaraan jika mengangkut jenazah secara bersamaan.
Pihak rumah sakit juga melengkapi peralatannya. Lemari pendingin berkapasitas 20 jenazah, yang merupakan pinjaman dari salah satu perusahaan swasta, rencananya juga segera didatangkan ke rumah sakit tersebut. Saat ini rumah sakit ini dijadikan Posko DVI Biddokkes Polda Kalteng.
Rencana pemindahan posko tersebut masih dalam tataran wacana, karena kondisi jenazah korban yang telah ditemukan maupun yang belum ditemukan, sudah membusuk sehingga makin sulit dikenali.
Untuk mencegah kerusakan lebih parah terhadap jenazah, dipertimbangkan bahwa tim DVI bergeser ke Pangkalan Bun untuk dilakukan identifikasi langsung di RSUD Sultan Imanuddin.
Pewarta: Norjani
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015
Tags: