Seoul (ANTARA News) - Hyundai Motor Company dan Kia Motor Corporation, yang berada di bawah Hyundai Motor Group, mematok target peningkatan penjualan global sebanyak 2,5 persen pada 2015, menyusul keterbatasan kapasitas dan lemahnya pemulihan pasar membuat kedua pabrikan asal Korea Selatan itu menetapkan ambisi terendah dalam 12 tahun terakhir.

Hyundai-Kia, yang merupakan pabrikan mobil nomor lima dunia, harus menyaksikan pertumbuhan penjualan mereka melambat setelah ekspansi fantastis pada 2010 menyusul kapasitas pabrik yang telah menyentuh batas maksimal dan kebangkitan para pesaing baik di pasar lokal maupun pasar penting mereka seperti Amerika Serikat.

Sebelumnya pada Selasa (30/12) lalu Hyundai Motor mengumumkan rencana mereka membangun dua pabrik baru di Tiongkok, ekspansi pabrik pertama mereka sejak 2012, namun kedua fasilitas baru tersebut baru akan berproduksi pada pengujung 2016.

Pada 2015, keduanya menargetkan penjualan 8,2 juta unit mobil, 5,05 juta unit di antaranya untuk Hyundai, berbanding rataan 8,27 juta unit proyeksi dari lima analis yang dihimpun Reuters.

Duet pabrikan Negeri Ginseng itu dalam beberapa tahun terakhir memang menetapkan target yang cenderung konservatif dan sukses mencapainya.

Pada tahun 2014 misalnya, penjualan meningkat 5,8 persen menjadi 8 juta unit kendaraan berbanding target awal mereka sebanyak 7,86 juta unit, berkat penetrasi yang kuat di pasar Tiongkok serta beberapa pasar yang tengah berkembang.

"Saya berharap bisa mencapai target kami tahun ini tanpa kesulitan apapun," kata bos besar perusahaan yang dijalankan keluarga itu, Chung Moog-koo, dalam sambutan perayaan Tahun Baru bersama karyawan pada Jumat.

Sementara itu pasar mobil global diperkirakan tumbuh 3,9 persen tahun ini, naik dari 3,5 persen pada 2014, menyusul pemulihan yang terjadi di pasar-pasar berkembang di Rusia dan sekitarnya yang menutupi kelesuan pasar AS dan Eropa, kata perumus strategi Hyundai.

"Tentu saja masih belum pasti apa yang akan terjadi di Rusia," kata Wakil Presiden Eksekutif Hyundai-Kia Park Hong-jae, yang juga merupakan pimpinan Institut Riset Otomotif Korea.

Sedangkan nilai saham Hyundai Motor turun 29 persen pada 2014, tahun yang diwarnai kelesuan pemasukan dan kemarahan investor atas langkah pembelian properti senilai 10 miliar dolar AS di Seoul, sementara saham Kia turun 7 persen berbanding perlambatan 5 persen di pasar yang lebih besar, demikian Reuters.