Paris, Prancis (ANTARA News) - Badan investigasi kecelakaan Prancis (Bureau d'Enquetes et d'Analyses/BEA) mengatakan, tim ahli pencarian kotak hitam dan peralatan akan tiba Jumat pagi di area pencarian penerbangan AirAsia yang jatuh Minggu dalam penerbangan dari Indonesia ke Singapura.

BEA membantu dalam penyelidikan atas kecelakaan udara yang melibatkan pesawat Airbus karena perusahaan pesawat itu berbasis di Prancis.

Laut yang ganas menghentikan para penyelam mencapai kemungkinan rongsokan pesawat jet AirAsia Indonesia di lepas pantai Kalimantan pada Kamis dan seorang pejabat penerbangan mengatakan itu bisa sepekan sebelum kotak hitam perekam penerbangan itu ditemukan.

"Pada pagi hari 2 Januari waktu setempat, kapal akan membawa para peneliti ke daerah pencarian, dengan deteksi peralatan termasuk hydrophone, dalam rangka mencoba untuk menemukan rambu akustik dari dua perekam penerbangan itu," kata BEA dalam pernyataan.

Pesawat itu melakukan perjalanan di ketinggian 32.000 kaki (9.753 meter) dan telah meminta untuk terbang di 38.000 kaki untuk menghindari cuaca buruk.

Ketika pengendali lalu lintas udara diberikan izin untuk naik ke 34.000 kaki beberapa menit kemudian, mereka tidak mendapat tanggapan.

Sembilan mayat sejauh ini telah ditemukan dari Airbus A320-200, yang jatuh dengan 162 orang di dalamnya itu. Demikian Reuters.

(H-AK)