Jakarta (ANTARA News) - Tahun 2014 yang baru lewat lalu telah disuramkan oleh rangkaian kecelakaan pesawat yang terjadi di seluruh dunia termasuk hilangnya Malaysia Airlines MH370, AirAsia QZ8501 dan ditembaknya MH17, lapor The Guardian.

Bukan hanya itu, kecelakaan pesawat dahsyat selama 2014 juga menimpa beberapa maskapai lain di seluruh dunia.

Pada 11 Februari, sebuah Hercules milik Angkatan Udara Aljazair yang membawa 74 penumpang dan empat awak jatuh di pegunugan Djebel Fertas. Kementerian pertahanan Aljazair menyebut cuaca buruk di sekitar kawasan Oum El-Bouaghi yang bergunung-gunung sebagai penyebab utama kecelakaan.

Pesawat militer kedua yang jatuh terjadi di Ukraina timur beberapa bulan kemudian ketika pada 14 Juni sebuah pesawat angkut militer Ukraina ditembak jatuh di Bandara Luhansk dengan menewaskan 49 orang di dalamnya.

Sebulan kemudian kecelakaan pesawat yang dituduhkan sebagai buah perbuatan separatis Ukraina, menimpa Malaysia Airlines MH17 yang tengah terbang dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur. Pesawat ini ditembak sampai menewaskan 298 orang di dalamnya.

Juli menjadi bulan sial bagi sektor penerbangan dunia.

Pada 7 Juli, sebuah helikopter militer jatuh di dekat ibukota Vietnam, Hanoi, menewaskan 16 orang.

Sepekan kemudian, lima orang tewas ketika sebuah helikopter militer Kamboja jatuh di pusat latihan terbang dekat Phnom Penh.

Lalu pada 23 Juli, pesawat maskapai Taiwan, TransAsia Airways, nomor penerbangan 222 jatuh karena cuaca buruk selagi terbang dari Kaohsiung ke Pulau Penghu. Dari 58 orang yang menumpangi pesawat ini, 10 orang selamat.

Sehari kemudian sebuah pesawat maskapai Air Algérie jatuh di Mali killing menewaskan semua dari 116 orang di dalamnya, juga karena cuaca buruk.

Kemudian pada Agustus, pesawat maskapai Iran, Sepahan Airlines, nomor penerbangan 5915 jatuh hanya beberapa saat setelah tinggal landas. 39 orang dari 48 penumpang dan awaknya meninggal dunia karena terbakar, demikian The Guardian.