Warga Wakatobi tumpah ruah sambut pergantian tahun
31 Desember 2014 21:53 WIB
Sejumlah seniman membawakan tari kolaborasi dalam parade seni budaya untuk menyambut Tahun Baru 2015 di Denpasar, Bali, Rabu (31/12). Kegiatan tersebut dirangkaikan dengan Festival Denpasar 2014 dengan menampilkan beragam kesenian yang puncaknya berlangsung pada malam pergantian tahun 2014 ke tahun 2015. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana) ()
Wangiwangi, Sultra (ANTARA News) - Warga Wakatobi, yang datang dari berbagai pelosok, tumpah ruah di jalan Lapangan Merdeka Wangiwangi, melepas tahun 2014 dan menyambut tahun 2015 yang dirangkaikan dengan ramah tamah HUT ke-11 Wakatobi.
Pantauan di Wangiwangi, Rabu malam, Pemerintah dan masyarakat Wakatobi mengawali acara dengan doa tolak dan doa selamat yang dilakukan oleh salah seorang tokoh adat Wakatobi, Mohammad Nasir.
Usai pembacaan doa, dilanjutkan hiburan yang menampilkan musik tradisional asal Binongko, Musik Gumbang yang dimainkan putra-putri asal Binongko.
Dia menyebutkan "Musik Gumbang" karena alat musik yang dimainkan tersebut terbuat dari Gumbang yang dipukul dengan pemukul sandal jepit.
Dari mulit Gumbang yang dipukul tertalu-talu, melahirkan bunyi musik yang sangat merdu dan memukau ribuan penonton.
Suasana perayaan HUT Wakatobi dirangkaikan dengan perayaan malam tahun baru 2015, tambah semarak setelah panitia menayangkan lagu-lagu pop daerah Wakatobi yang dinyanyikan maestro musik tradisional Wakatobi, La Kamaluddin.
La Kamaluddin merupakan putra Wakatobi yang melestarikan "Kabanti", pantun tradisional Wakatobi yang berisi petuah-petuah kehidupan.
Pantauan di Wangiwangi, Rabu malam, Pemerintah dan masyarakat Wakatobi mengawali acara dengan doa tolak dan doa selamat yang dilakukan oleh salah seorang tokoh adat Wakatobi, Mohammad Nasir.
Usai pembacaan doa, dilanjutkan hiburan yang menampilkan musik tradisional asal Binongko, Musik Gumbang yang dimainkan putra-putri asal Binongko.
Dia menyebutkan "Musik Gumbang" karena alat musik yang dimainkan tersebut terbuat dari Gumbang yang dipukul dengan pemukul sandal jepit.
Dari mulit Gumbang yang dipukul tertalu-talu, melahirkan bunyi musik yang sangat merdu dan memukau ribuan penonton.
Suasana perayaan HUT Wakatobi dirangkaikan dengan perayaan malam tahun baru 2015, tambah semarak setelah panitia menayangkan lagu-lagu pop daerah Wakatobi yang dinyanyikan maestro musik tradisional Wakatobi, La Kamaluddin.
La Kamaluddin merupakan putra Wakatobi yang melestarikan "Kabanti", pantun tradisional Wakatobi yang berisi petuah-petuah kehidupan.
Pewarta: Agus
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014
Tags: