15 dokter sedang identifikasi dua jenazah korban AirAsia
31 Desember 2014 18:25 WIB
Tim SAR mengevakuasi jenazah korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ 8501 ke Eurocopter SA 365/AS365 Dauphin 2 (Dolphin) milik Basarnas di geladak KRI Bung Tomo (TOM)-357 di atas perairan Laut Jawa, Rabu (31/12/14). (ANTARA FOTO/Lettu Laut (P) Solihin/MRH)
Surabaya (ANTARA News) - Sebanyak 15 dokter ahli langsung mengidentifikasi dua jenazah korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 yang tiba di Rumah Sakit Bhayangkara, Kepolisian Daerah Jawa Timur, Rabu sore.
Ketua Tim Identifikasi Korban Kombespol Budiyono mengatakan, dua jenazah yang telah sampai di Surabaya dan sedang dalam proses identifikasi itu berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.
"Dua jenazah itu kami terima tepat pada pukul 16.00 WIB dan langsung dilakukan identifikasi oleh 15 dokter ahli. Nantinya hasil pemeriksaan akan dibandingkan dengan informasi yang diberikan oleh keluarga ke tim kesehatan," katanya di Surabaya.
Ia mengatakan dua jenazah yang tiba di Surabaya itu dalam kondisi utuh dan cukup baik, meski di beberapa bagian tubuhnya sudah mulai ada pembusukan karena lama berada dalam air.
Ia menargetkan identifikasi terhadap dua jenazah dapat diselesaikan dalam tiga hari dengan metode sesuai hukum kedokteran internasional.
Para dokter ahli yang mengidentifikasi jenazah itu meliputi ahli pantologi, ahli sidik jari serta ahli DNA yang berasal dari tim gabungan fakultas kedokteran Universitas Airlangga, Rumah Sakit Bhayangkara, RSUD Dr Sotemo serta Mabes Polri.
Ketua Tim Identifikasi Korban Kombespol Budiyono mengatakan, dua jenazah yang telah sampai di Surabaya dan sedang dalam proses identifikasi itu berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.
"Dua jenazah itu kami terima tepat pada pukul 16.00 WIB dan langsung dilakukan identifikasi oleh 15 dokter ahli. Nantinya hasil pemeriksaan akan dibandingkan dengan informasi yang diberikan oleh keluarga ke tim kesehatan," katanya di Surabaya.
Ia mengatakan dua jenazah yang tiba di Surabaya itu dalam kondisi utuh dan cukup baik, meski di beberapa bagian tubuhnya sudah mulai ada pembusukan karena lama berada dalam air.
Ia menargetkan identifikasi terhadap dua jenazah dapat diselesaikan dalam tiga hari dengan metode sesuai hukum kedokteran internasional.
Para dokter ahli yang mengidentifikasi jenazah itu meliputi ahli pantologi, ahli sidik jari serta ahli DNA yang berasal dari tim gabungan fakultas kedokteran Universitas Airlangga, Rumah Sakit Bhayangkara, RSUD Dr Sotemo serta Mabes Polri.
Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014
Tags: