Dwi berharap anaknya masih hidup
31 Desember 2014 14:13 WIB
Presiden Joko Widodo didampingi Gubernur Jatim Soekarwo (kedua kanan) dan CEO AirAsia Tony Fernandes berbincang dengan perwakilan keluarga penumpang AirAsia QZ8501 di Crisis Center AirAsia di Bandara Juanda, Surabaya (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)
Surabaya (ANTARA News) - Dwi janto (60), ayah kandung salah satu penumpang pesawat AirAsia QZ8501, Bhima Aly Wicaksana (31) dari Pucang Sewu 45 Kota Surabaya, berharap keajaiban menyelimuti anaknya.
"Meski adanya kabar enam jenazah telah ditemukan, tapi masih banyak lainnya yang belum diketemukan. Saya berharap di antara yang belum ditemukan itu ada yang hidup, khususnya anak saya," kata Dwi Janto kepada Antara di kediamannya, Surabaya, Rabu.
Sejak dikabarkan AirAsia hilang kontak, Dwi Janto bersama istri dan kerabat yang saat itu berada di Jember bergegas ke Surabaya mendatangi Crisis Center Terminal 2 Bandara Juanda untuk meminta keterangan lebih lanjut.
"Selama tiga hari ini saya mondar-mandir dari rumah di Pucang Sewu ke Juanda," katanya.
Dia mengakut terus memantau berita televisi dan koran. "Saya senang sudah ada titik terang, kalau puing-puing pesawat telah ditemukan kemarin. Saya berharap Tim SAR Nasional segera menemukan korban yang lain," katanya.
"Meski adanya kabar enam jenazah telah ditemukan, tapi masih banyak lainnya yang belum diketemukan. Saya berharap di antara yang belum ditemukan itu ada yang hidup, khususnya anak saya," kata Dwi Janto kepada Antara di kediamannya, Surabaya, Rabu.
Sejak dikabarkan AirAsia hilang kontak, Dwi Janto bersama istri dan kerabat yang saat itu berada di Jember bergegas ke Surabaya mendatangi Crisis Center Terminal 2 Bandara Juanda untuk meminta keterangan lebih lanjut.
"Selama tiga hari ini saya mondar-mandir dari rumah di Pucang Sewu ke Juanda," katanya.
Dia mengakut terus memantau berita televisi dan koran. "Saya senang sudah ada titik terang, kalau puing-puing pesawat telah ditemukan kemarin. Saya berharap Tim SAR Nasional segera menemukan korban yang lain," katanya.
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014
Tags: