Polda Kalbar kirim DVI ke Pangkalan Bun
31 Desember 2014 09:05 WIB
Temuan Serpihan. Sejumlah anggota TNI AU menunjukkan serpihan pesawat Air Asia QZ 8501 yang ditemukan KRI Bung Tomo di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Selasa (30/12). (ANTARA FOTO/Kenarel).
Pontianak (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Kalimantan Barat mengirimkan tim DVI (Disaster Victim Identification) ke Pangkalan Bun untuk membantu identifikasi korban AirAsia yang hilang, Minggu (28/12), di perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah, kata Kapolda Kalbar Brigjen (Pol) Arief Sulistianto.
"Kami juga mengirim satu peleton SAR dari Brimob Polda Kalbar ke Pangkalan Bun," kata Arief Sulistianto di Pontianak, Rabu.
Ia menjelaskan tim DVI Polda Kalbar diberangkatkan untuk membantu proses identifikasi jenazah yang sudah ditemukan. Selain itu, Polda Kalbar juga membentuk posko utama di Polsek Kendawangan dari empat posko sepanjang pantai barat Kabupaten Ketapang.
"Dipilihnya Polsek Kendawangan menjadi posko utama karena merupakan posko paling dekat dengan Pangkalan Bun," katanya.
Ia mengatakan Polda Kalbar telah memobilisasi satu kapal patroli jenis B3 milik Polair, dan tiga speedboat 400 PK untuk menyisir sepanjang pantai lokasi penemuan pesawat AirAsia dan sekitarnya.
Selain itu, menurut dia, partisipasi masyarakat sepanjang pesisir pantai lebih ditingkatkan. Atas nama kemanusiaan, masyarakat setempat antusias memberikan bantuan terhadap proses pencarian pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh diperairan Selat Karimata Kalimantan.
Pihaknya juga terus mengintensifkan pencarian di wilayah barat yang merupakan wilayah Kabupaten Ketapang.
Arief berharap, dengan dipersempitnya areal pencarian, maka dalam waktu dekat akan banyak temuan yang berguna terkait dengan musibah jatuhnya pesawat AirAsia.
Sebelumnya, pesawat AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura dinyatakan hilang kontak setelah pilot meminta naik ketinggian untuk menghindari cuaca buruk.
Pesawat dengan nomor penerbangan QZ8501 merupakan jenis Airbus A320-200 dengan nomor registrasi PK-AXC dan pilot Kapten Iriyanto yang telah memiliki 20.500 jam terbang.
Pesawat tersebut membawa 155 penumpang, termasuk enam warga negara asing dan tujuh kru pesawat yang salah satunya adalah warga Prancis. Pada penumpang itu, yakni 138 penumpang dewasa, 16 penumpang anak-anak, dan seorang bayi.
AirAsia membuka jalur komunikasi "Emergency Call Centre" bagi keluarga atau kerabat penumpang yang berada dalam penerbangan tersebut di nomor (021) 2927081.
Keluarga penumpang AirAsia��QZ8501 juga dapat menghubungi (031) 8690945 dan (031) 8690855 yang berlokasi ada di kantor Airline T2 Bandara Juanda, Surabaya. ***1***
(U.A057/B/M029/M029) 31-12-2014 08:31:16
"Kami juga mengirim satu peleton SAR dari Brimob Polda Kalbar ke Pangkalan Bun," kata Arief Sulistianto di Pontianak, Rabu.
Ia menjelaskan tim DVI Polda Kalbar diberangkatkan untuk membantu proses identifikasi jenazah yang sudah ditemukan. Selain itu, Polda Kalbar juga membentuk posko utama di Polsek Kendawangan dari empat posko sepanjang pantai barat Kabupaten Ketapang.
"Dipilihnya Polsek Kendawangan menjadi posko utama karena merupakan posko paling dekat dengan Pangkalan Bun," katanya.
Ia mengatakan Polda Kalbar telah memobilisasi satu kapal patroli jenis B3 milik Polair, dan tiga speedboat 400 PK untuk menyisir sepanjang pantai lokasi penemuan pesawat AirAsia dan sekitarnya.
Selain itu, menurut dia, partisipasi masyarakat sepanjang pesisir pantai lebih ditingkatkan. Atas nama kemanusiaan, masyarakat setempat antusias memberikan bantuan terhadap proses pencarian pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh diperairan Selat Karimata Kalimantan.
Pihaknya juga terus mengintensifkan pencarian di wilayah barat yang merupakan wilayah Kabupaten Ketapang.
Arief berharap, dengan dipersempitnya areal pencarian, maka dalam waktu dekat akan banyak temuan yang berguna terkait dengan musibah jatuhnya pesawat AirAsia.
Sebelumnya, pesawat AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura dinyatakan hilang kontak setelah pilot meminta naik ketinggian untuk menghindari cuaca buruk.
Pesawat dengan nomor penerbangan QZ8501 merupakan jenis Airbus A320-200 dengan nomor registrasi PK-AXC dan pilot Kapten Iriyanto yang telah memiliki 20.500 jam terbang.
Pesawat tersebut membawa 155 penumpang, termasuk enam warga negara asing dan tujuh kru pesawat yang salah satunya adalah warga Prancis. Pada penumpang itu, yakni 138 penumpang dewasa, 16 penumpang anak-anak, dan seorang bayi.
AirAsia membuka jalur komunikasi "Emergency Call Centre" bagi keluarga atau kerabat penumpang yang berada dalam penerbangan tersebut di nomor (021) 2927081.
Keluarga penumpang AirAsia��QZ8501 juga dapat menghubungi (031) 8690945 dan (031) 8690855 yang berlokasi ada di kantor Airline T2 Bandara Juanda, Surabaya. ***1***
(U.A057/B/M029/M029) 31-12-2014 08:31:16
Pewarta: Andilala
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014
Tags: