Keluarga berharap korban AirAsia segera ditemukan
31 Desember 2014 08:40 WIB
Pencarian Pesawat Airasia Kru udara pesawat patroli maritim CN235 TNI AL memandang ke arah luar, saat pencarian lokasi jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501, saat di atas Selat Karimata, Selasa (30/12). Basarnas bersama TNI/Polri berusaha mengevakuasi korban pesawat AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura yang puing dan jenazahnya ditemukan di sekitar Teluk Kumai, Pangkalan Bun, Kalteng. (ANTARA FOTO/Eric Ireng) ()
Madiun (ANTARA News) - Keluarga korban pesawat AirAsia yang jatuh saat terbang dari Surabaya menuju Singapura pada Minggu (28/12), berharap agar para penumpang segera ditemukan semuanya.
I Gusti Nyoman Kertiyasa, keluarga dari korban pesawat AirAsia bernama I Gusti Made Bobi Sidharta, di Jalan Sidomulyo, Kelurahan Kanigoro, Kota Madiun, Jawa Timur, Rabu berharap semua penumpang bisa segera ditemukan.
Sesuai informasi, Bobi Sidharta bersama istrinya Donna Indah Nurwatie beserta kedua anaknya yaitu I Gusti Ayu Priyana Permatasari Sidharta dan I Gusti Ayu Keisha Putri Sidharta, tercantum dalam daftar penumpang pesawat nahas tersebut. Bobi selama ini berdomisili di Kota Malang.
"Kami berharap, anak saya sekeluaga dan korban lainnya segera ditemukan. Namun, saya juga masih berharap ada keajaiban untuk anak saya," ujar ayah korban, I Gusti Nyoman Kertiyasa, kepada wartawan.
Menurut dia, ia tidak tahu jika anaknya sekeluarga pergi ke Singapura untuk liburan akhir tahun. Ia baru tahu pada Minggu (28/12) sekitar pukul 10.00 WIB, setelah ia mendapat informasi tentang pesawat yang hilang kontak dari anaknya yang berada di Jakarta.
"Saya ditelepon sama anak saya yang di Jakarta. Katanya, Bobi beserta keluarganya ada dalam daftar penumpang pesawat yang hilang," kata Nyoman.
Kini, sejumah keluarga telah berangkat ke Bandara Juanda Sidoarjo untuk mengetahui perkembangan lebih lanjut. Keluarga berharap proses evakuasi berjalan lancar sehingga para korban dapat segera ditemukan.
Pesawat AirAsia dengan Nomor Penerbangan QZ 8501 rute Surabaya-Singapura hilang setelah melakukan kontak terakhir pada Minggu (28/12) pukul 06.17 WIB. Seharusnya, pesawat tersebut mendarat di Singapura pada pukul 08.30 waktu setempat.
AirAsia merilis penumpang dan awak dalam Airbus A320-200 itu terdiri dari 156 WNI, tiga warga Korea Selatan, satu warga Prancis, satu warga Malaysia, dan 1 warga Singapura.
Total di dalam pesawat QZ 8501 adalah dua pilot, lima orang awak kabin, dan 155 penumpang yakni 138 orang dewasa, 16 anak, dan satu bayi.
Hingga kini tim Basarnas dan TNI sedang melakukan pencarian. Kabar terakhir telah ditemukan 10 serpihan yang merupakan milik pesawat AirAsia di perairan Kalimantan. Sejumlah jenazah yang diduga penumpang pesawat AirAsia juga telah ditemukan petugas.
I Gusti Nyoman Kertiyasa, keluarga dari korban pesawat AirAsia bernama I Gusti Made Bobi Sidharta, di Jalan Sidomulyo, Kelurahan Kanigoro, Kota Madiun, Jawa Timur, Rabu berharap semua penumpang bisa segera ditemukan.
Sesuai informasi, Bobi Sidharta bersama istrinya Donna Indah Nurwatie beserta kedua anaknya yaitu I Gusti Ayu Priyana Permatasari Sidharta dan I Gusti Ayu Keisha Putri Sidharta, tercantum dalam daftar penumpang pesawat nahas tersebut. Bobi selama ini berdomisili di Kota Malang.
"Kami berharap, anak saya sekeluaga dan korban lainnya segera ditemukan. Namun, saya juga masih berharap ada keajaiban untuk anak saya," ujar ayah korban, I Gusti Nyoman Kertiyasa, kepada wartawan.
Menurut dia, ia tidak tahu jika anaknya sekeluarga pergi ke Singapura untuk liburan akhir tahun. Ia baru tahu pada Minggu (28/12) sekitar pukul 10.00 WIB, setelah ia mendapat informasi tentang pesawat yang hilang kontak dari anaknya yang berada di Jakarta.
"Saya ditelepon sama anak saya yang di Jakarta. Katanya, Bobi beserta keluarganya ada dalam daftar penumpang pesawat yang hilang," kata Nyoman.
Kini, sejumah keluarga telah berangkat ke Bandara Juanda Sidoarjo untuk mengetahui perkembangan lebih lanjut. Keluarga berharap proses evakuasi berjalan lancar sehingga para korban dapat segera ditemukan.
Pesawat AirAsia dengan Nomor Penerbangan QZ 8501 rute Surabaya-Singapura hilang setelah melakukan kontak terakhir pada Minggu (28/12) pukul 06.17 WIB. Seharusnya, pesawat tersebut mendarat di Singapura pada pukul 08.30 waktu setempat.
AirAsia merilis penumpang dan awak dalam Airbus A320-200 itu terdiri dari 156 WNI, tiga warga Korea Selatan, satu warga Prancis, satu warga Malaysia, dan 1 warga Singapura.
Total di dalam pesawat QZ 8501 adalah dua pilot, lima orang awak kabin, dan 155 penumpang yakni 138 orang dewasa, 16 anak, dan satu bayi.
Hingga kini tim Basarnas dan TNI sedang melakukan pencarian. Kabar terakhir telah ditemukan 10 serpihan yang merupakan milik pesawat AirAsia di perairan Kalimantan. Sejumlah jenazah yang diduga penumpang pesawat AirAsia juga telah ditemukan petugas.
Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014
Tags: