Jakarta (ANTARA News) - Tiga WNI Anak Buah Kapal (ABK) yang selamat dalam musibah tenggelamnya kapal Oryong 501 di Laut Bering, Rusia, tiba di Indonesia dan diterima langsung oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa petang.

Tiga ABK tersebut bernama Teguh Haryono (43) asal Lumajang, Jawa Timur, Wanto (36) asal Brebes, Jawa Tengah, dan Naryanto bin Wastara (25) asal Indramayu, Jawa Barat.

"Pada hari ini kita bersyukur bahwa tiga WNI kita akhirnya tiba dengan selamat di Tanah Air," kata Menlu Retno Marsudi.

Berdasarkan data terakhir, Retno menyebutkan saat ini terdapat 14 jenazah WNI yang telah ditemukan dan proses identifikasi sedang dilakukan dengan bantuan tim Disaster Victim Identification (DVI) Indonesia yang telah tiba di Busan, Korea Selatan.

"Tim DVI kita sudah tiba di Busan pada 29 Desember dan sudah bergabung dengan tim DVI Korea Selatan," kata dia.

Menlu Retno atas nama pemerintah Indonesia juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Korea Selatan atas kerja sama dan koordinasi yang intensif dalam melakukan pencarian korban kapal Oryong 501.

"Sejak hari pertama kejadian, saya telah menjalin komunikasi yang erat dengan pemerintah Korea Selatan," kata dia.

Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Cho Taiyoung yang hadir dalam acara penerimaan tiga ABK itu juga menyampaikan rasa duka cita mendalam kepada keluarga korban Kapal Oryong 501 di Indonesia.

Dubes Cho juga menyampaikan komitmen pemerintah Korea Selatan untuk melakukan proses klarifikasi atas musibah tenggelamnya kapal milik Sajo Industries tersebut.

"Proses klarifikasi tengah berlangsung," kata dia.

Kapal Oryong 501 tenggelam di Laut Bering, Rusia, pada 1 Desember dan hingga kini proses pencarian korban masih terus dilakukan.

Terdapat 35 WNI yang bekerja sebagai ABK dalam kapal tersebut, dan dengan ditemukannya tiga korban selamat dan 14 jenazah, pemerintah Indonesia masih menantikan kabar 18 WNI lainnya.

Dalam menangani perlindungan WNI yang menjadi korban musibah kapal Oryong 501 tersebut, Kemenlu bekerja sama dengan KBRI Moskow, KBRI Seoul, Polri, BNP2TKI, dan Kementerian Perhubungan.