Jakarta (ANTARA News) - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi menyatakan penerimaan negara dari sektor hulu migas mencapai 28,3 miliar dolar AS (setara dengan Rp350 triliun) sepanjang 2014.

"Lifting migas mencapai 2 juta barel per hari atau sekitar 99 persen dari target APBNP 2014," kata Kepala Bagian Humas SKK Migas Rudianto Rimbono di Jakarta, Selasa.

Lifting migas itu terdiri atas 794.000 bopd minyak yang mencapai 97 persen target dan 1.218 boepd gas, yang mencapai 100 persen target.

Sementara, realisasi kegiatan eksplorasi meliputi kegiatan survei dan seismik adalah 37 kegiatan termasuk seismik 2D, 3D dan nonseismik.

Total kegiatan pengeboran mencapai 77 kegiatan dari target sebelumnya sebesar 132 kegiatan.

Untuk kegiatan ekploitasi mencakup pengeboran sumur pengembangan sebanyak 1.212 kegiatan, kerja ulang (workover) 1.074 kegiatan dan perawatan sumur (sell service) 31.217 kegiatan.

Rudianto mengatakan ada sejumlah kendala yang dihadapi untuk mencapai target produksi tahun ini.

"Yaitu gangguan fasilitas produksi dan offtaker, jadwal proyek onstream yang mundur, masalah operasional serta penyerapan gas yang lebih rendah oleh pembeli," katanya.

Kendala tersebut, diklaim mengurangi potensi peningkatan target produksi hingga 27.200 barel minyak per hari dan 220 mmscfd.