Keluarga Susiyah berharap AirAsia QZ 8501 segera ketemu
30 Desember 2014 15:44 WIB
Aksi simpatik untuk penumpang pesawat Airasia QZ8501 di Alun-alun Batu, Jawa Timur, Selasa (30/12). (ANTARA/Ari Bowo Sucipto)
Kediri (ANTARA News) - Keluarga Susiyah, penumpang pesawat AirAsia QZ 8501 tujuan Surabaya-Singapura yang hilang Minggu (28/12), di Kediri, Jawa Timur, berharap pemerintah segera bisa menemukan kepastian kondisi pesawat yang membawa anggota keluarga mereka.
"Keluarga maunya secepatnya ditemukan," kata Aris Siswanto, kerabat Susiyah yang menjadi penumpang pesawat AirAsia QZ8501, di Desa Sumberagung, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Selasa.
Ia mengatakan, sudah berusaha menghubungi Susiyah yang diajak berlibur oleh majikannya berlibur ke Singapura menumpang pesawat AirAsia QZ8501.
Sejak kabar pesawat itu hilang kontak, ia menyatakan, langsung mencari informasi keberadaan Susiyah ke Bandara Juanda, Surabaya.
Ia sempat kesulitan mencari nama majikan Susiyah, yaitu Martin. Nama itu tidak ada dalam data penumpang, tapi ia akhirnya mencari ke rumah mertua Martin di Madiun.
Ternyata, ia baru mengetahui nama majikan Susiyah adalah Martinus Djoni, yang ada di data penumpang pesawat AirAsia QZ 8501.
Ia mengemukakan, keluarganya tetap berpikir positif pemerintah akan menemukan pesawat tersebut dan sudah ikhlas dengan berbagai kondisi yang terjadi Namun, ia berharap, Susiyah bisa ditemukan.
"Jika tidak ditemukan, kami menerima," ujarnya lirih.
Aris juga menambahkan, Susiyah pada Sabtu (27/12) sempat pulang ke rumah keluarganya sebelum bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Surabaya, dan memberikan buah nangka.
Ade Irma, putri dari Susiyah, mengemukakan bahwa ibunya sebelum ke Surabaya sempat pamitan dan mengatakan tidak akan pulang.
Ia pun tidak menyangka, jika ibunya menjadi penumpang di pesawat AirAsia QZ8501.
"Ibu sempat bilang, nanti tidak akan pulang," katanya.
Sejumlah keluarga Susiyah hingga kini masih ada yang menunggu di Bandara Juanda, Surabaya, guna mengetahui perkembangan terbaru terkait pencarian pesawat AirAsia, dan melarang Ade Irma ikut ke Surabaya.
"Keluarga maunya secepatnya ditemukan," kata Aris Siswanto, kerabat Susiyah yang menjadi penumpang pesawat AirAsia QZ8501, di Desa Sumberagung, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Selasa.
Ia mengatakan, sudah berusaha menghubungi Susiyah yang diajak berlibur oleh majikannya berlibur ke Singapura menumpang pesawat AirAsia QZ8501.
Sejak kabar pesawat itu hilang kontak, ia menyatakan, langsung mencari informasi keberadaan Susiyah ke Bandara Juanda, Surabaya.
Ia sempat kesulitan mencari nama majikan Susiyah, yaitu Martin. Nama itu tidak ada dalam data penumpang, tapi ia akhirnya mencari ke rumah mertua Martin di Madiun.
Ternyata, ia baru mengetahui nama majikan Susiyah adalah Martinus Djoni, yang ada di data penumpang pesawat AirAsia QZ 8501.
Ia mengemukakan, keluarganya tetap berpikir positif pemerintah akan menemukan pesawat tersebut dan sudah ikhlas dengan berbagai kondisi yang terjadi Namun, ia berharap, Susiyah bisa ditemukan.
"Jika tidak ditemukan, kami menerima," ujarnya lirih.
Aris juga menambahkan, Susiyah pada Sabtu (27/12) sempat pulang ke rumah keluarganya sebelum bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Surabaya, dan memberikan buah nangka.
Ade Irma, putri dari Susiyah, mengemukakan bahwa ibunya sebelum ke Surabaya sempat pamitan dan mengatakan tidak akan pulang.
Ia pun tidak menyangka, jika ibunya menjadi penumpang di pesawat AirAsia QZ8501.
"Ibu sempat bilang, nanti tidak akan pulang," katanya.
Sejumlah keluarga Susiyah hingga kini masih ada yang menunggu di Bandara Juanda, Surabaya, guna mengetahui perkembangan terbaru terkait pencarian pesawat AirAsia, dan melarang Ade Irma ikut ke Surabaya.
Pewarta: Destyan Hendri Sujarwoko
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014
Tags: