Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden M. Jusuf Kalla mengungkap dua
resep kekuatan pemerintah dalam
menstabilkan perekonomian, yaitu anggaran pendapatan dan belanja negara
(APBN) dan kebijakan publiknya yang akan terus dijaga sehingga tahun
depan lebih
produktif dalam mendorong perekonomian.
"Banyak kritikan pada tahun ini tentang APBN. InsyaAllah tahun
depan akan lebih baik, jauh lebih produktif dibanding tahun ini,"
katanya saat menutup Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Indonesia (IHSG BEI) di Jakarta, Selasa.
Dalam memperbaiki APBN, Wapres Kalla mengemukakan, pemerintah
juga mendapatkan dua hal, yakni kebijakan yang dibuat dan yang datang dengan
sendirinya.
Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, dikemukakan
Wapres, yaitu menyesuaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang relistis di tengah
kecenderungan harga minyak dunia turun.
"Jadi, yang semula direncanakan subsidi BBM sekitar Rp275 triliun,
maka perkiraan kita tahun depan kurang dari Rp50 triliun. Artinya, kita
bisa alihkan anggaran yang semula untuk subsidi menjadi anggaran yang
lebih produktif," kata Wapres.
Dengan demikian, lanjut Wapres, infrastruktur yang selalu
dikeluhkan dan menjadi penghalang investasi selama ini akan diperbaiki,
sehingga pada tahun mendatang dapat dirasakan perbaikannya.
"Hasilnya tentu akan dirasakan satu-dua tahun lagi. Bursa itu
berdasarkan harapan dan berita baik, karena itu saya memberikan berita
baiknya," ujar Wapres.
Selain itu, Wapres juga mengatakan bahwa pemerintah akan
memperbaiki kecepatan pelayanan publik dalam pengambilan keputusan
investasi.
Pemerintah juga akan menghemat hal-hal yang menjadi bagian beratnya birokrasi di Republik ini.
"Anggaran-anggaran perjalanan, rapat yang tidak perlu akan kita
potong, sehingga semuanya akan lebih efisien," demikian Wapres
Jusuf Kalla.
Wapres Kalla ungkap dua resep stabilkan ekonomi
30 Desember 2014 09:33 WIB
Wakil Presiden M. Jusuf Kalla. (ANTARA)
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Copywriter
Copyright © ANTARA 2014
Tags: