Jakarta (ANTARA News) - Tim gabungan SAR memeriksa tumpahan minyak yang diduga berasal dari pesawat AirAsia QZ8501 yang hingga saat ini belum kunjung ditemukan.

"Kami tidak mau berspekulasi bahwa minyak itu dari pesawat hilang yang kami cari. Akan kami cek dan ricek lagi," kata Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya TNI Bambang Soelistyo saat jumpa pers di kantornya, Kemayoran, Jakarta, Senin.

Dia mengatakan tim SAR yang menggunakan KRI Pattimura sedang menuju kawasan tumpahan minyak tersebut.

"KRI Pattimura sedang menuju daerah genangan minyak tetapi belum kami simpulkan itu merupakan pesawat yang dicari," kata dia.

Lokasinya tidak jauh dari kawasan pertama hilangnya kontak AirAsia QZ8501 di sekitar Bangka Belitung.

Sejauh ini, Basarnas dan setiap pihak yang ikut turun mencari pesawat terus melakukan pencarian meski hingga malam hari.

Dia mengatakan cuaca pada Senin bersahabat sehingga memudahkan pencarian meski hingga kini belum ada temuan bagian atau serpihan pesawat.

"Terkini, operasi pada Senin dimulai pukul pagi dan sampai sekarang masih berjalan oleh unsur-unsur tim yang bisa melakukan pencarian di malam hari. Kapal-kapal tidak berhenti meski sampai malam. Tetapi untuk helikopter kemungkinan dibatasi oleh pandangan yang terbatas karena tidak dilengkapi sistem sonar seperti di kapal," kata dia.

Bambang mengatakan, pencarian pada Senin menggunakan perlengkapan terkait unsur udara dan laut.

Total terdapat 11 pesawat dan 37 kapal bermacam tipe yang beroperasi sebagai tim SAR untuk AirAsia QZ8501.

Komposisi pesawat dan kapal tersebut perpaduan dari berbagai negara seperti Malaysia, Singapura, Australia dan Indonesia sendiri.