Presiden: belum dapat kejelasan posisi pesawat
29 Desember 2014 20:56 WIB
Presiden Joko Widodo bersiap memberikan keterangan pers seusai mengunjungi pusat komando pencarian pesawat AirAsia QZ 8501 di Kantor Basarnas, Jakarta, Senin (29/12). (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai mendapat laporan dari langsung dari Kepla Badan SAR Nasional (Basarnas) di Kantor Pusat Basarnas, Jakarta Pusat, mengatakan hingga saat ini belum didapat kejelasan posisi pasti pesawat AirAsia QZ8501.
"Hingga saat ini kita harus sampaikan apa adanya, belum memperoleh kejelasan tentang posisi pesawat. Kita mohon agar seluruh keluarga penumpang maupun awak pesawat diberikan ketabahan dan kesabaran, dan kita terus berdoa agar pencarian dapat segera mendapatkan kejelasan," kata Presiden saat berada di Kantor Pusat Basarnas yang menjadi posko utama pencarian pesawat AirAsia QZ8501 di Jakarta, Senin.
Ia juga telah memerintahkan KNKT untuk bekerja dengan cepat mengungkap penyebab hilangnya pesawat ini semaksimal mungkin sehingga perbaikan bagi keselamatan penerbangan bisa dilakukan secara efektif. Dan KNKT merupakan lembaga independen yang berwenang untuk menjelaskan semua ini.
"Kita juga dapat bantuan dari negara-negara sahabat kita baik dari Malaysia, Australia, Singapura, dan besok dari Korea Selatan. Dari Malaysia misalnya tiga kapal satu heli dan satu CN, dari Australia bantu dua pesawat, dari Singapura dua pesawat C130 dan dua kapal, dan dari kita sendiri bahwa seluruh kekuatan sudah dikerahkan ada 11 jenis pesawat fix-wing, 12 jenis pesawat rotary-wing, plus 24 kapal," ujar dia.
Hadir mendampingi Presiden dalam konferensi pers yakni Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno, Kepala Basarnas Marsekal Madya FHB Bambang Sulistyo, Kepala BMKG Andi Eka Sakya.
"Hingga saat ini kita harus sampaikan apa adanya, belum memperoleh kejelasan tentang posisi pesawat. Kita mohon agar seluruh keluarga penumpang maupun awak pesawat diberikan ketabahan dan kesabaran, dan kita terus berdoa agar pencarian dapat segera mendapatkan kejelasan," kata Presiden saat berada di Kantor Pusat Basarnas yang menjadi posko utama pencarian pesawat AirAsia QZ8501 di Jakarta, Senin.
Ia juga telah memerintahkan KNKT untuk bekerja dengan cepat mengungkap penyebab hilangnya pesawat ini semaksimal mungkin sehingga perbaikan bagi keselamatan penerbangan bisa dilakukan secara efektif. Dan KNKT merupakan lembaga independen yang berwenang untuk menjelaskan semua ini.
"Kita juga dapat bantuan dari negara-negara sahabat kita baik dari Malaysia, Australia, Singapura, dan besok dari Korea Selatan. Dari Malaysia misalnya tiga kapal satu heli dan satu CN, dari Australia bantu dua pesawat, dari Singapura dua pesawat C130 dan dua kapal, dan dari kita sendiri bahwa seluruh kekuatan sudah dikerahkan ada 11 jenis pesawat fix-wing, 12 jenis pesawat rotary-wing, plus 24 kapal," ujar dia.
Hadir mendampingi Presiden dalam konferensi pers yakni Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno, Kepala Basarnas Marsekal Madya FHB Bambang Sulistyo, Kepala BMKG Andi Eka Sakya.
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014
Tags: