Kemenag Sultra selidiki keberadaan gerakan ISIS
29 Desember 2014 20:54 WIB
Sejumlah anggota Densus 88 mengamankan seorang warga saat menggeledah rumah kos terduga anggota jaringan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Palu, Sulawesi Tengah, Senin (15/9). (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)
Kendari (ANTARA News) - Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Tenggara (Sultra), memantau dan menyelidiki keberadaan gerakan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di daerah itu.
Kepala Kanwil Kemenag Sultra, Mohamad Ali Irfan, di Kendari, Senin, mengatakan pihaknya sudah menurunkan tim untuk melihat apakah di daerah itu sudah ada gerakan ISIS atau pemikiran yang mengarah ke ISIS.
"Tentunya kami senantiasa berupaya untuk menekan gerakan yang bisa merusak moral generasi kita yang cinta tanah air," katanya.
"Tim yang terdiri dari penyuluh tersebut memiliki tugas lain untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat terkait bahaya gerakan ISIS ataupun gerakan sejenis lainnya yang bisa memecah kesatuan," katanya.
Kemenag Sultra juga kata Irfan, telah berkoordinasi dengan ormas Islam yang ada di daerah itu untuk bersama-sama menekan munculnya atau berkembangnya gerakan yang tidak sesuai dengan Pancasila.
"Yang paling utama juga adalah peran dari ulama kita. Agar persoalan ini harus menjadi perhatian khusus," katanya.
Kepala Kanwil Kemenag Sultra, Mohamad Ali Irfan, di Kendari, Senin, mengatakan pihaknya sudah menurunkan tim untuk melihat apakah di daerah itu sudah ada gerakan ISIS atau pemikiran yang mengarah ke ISIS.
"Tentunya kami senantiasa berupaya untuk menekan gerakan yang bisa merusak moral generasi kita yang cinta tanah air," katanya.
"Tim yang terdiri dari penyuluh tersebut memiliki tugas lain untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat terkait bahaya gerakan ISIS ataupun gerakan sejenis lainnya yang bisa memecah kesatuan," katanya.
Kemenag Sultra juga kata Irfan, telah berkoordinasi dengan ormas Islam yang ada di daerah itu untuk bersama-sama menekan munculnya atau berkembangnya gerakan yang tidak sesuai dengan Pancasila.
"Yang paling utama juga adalah peran dari ulama kita. Agar persoalan ini harus menjadi perhatian khusus," katanya.
Pewarta: Suparman
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014
Tags: