Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi bergerak melemah sebesar 24 poin menjadi Rp12.433 dibandingkan posisi sebelumnya Rp12.409 per dolar AS.

"Laju nilai tukar rupiah kembali melemah terhadap dolar AS. Data-data ekonomi Amerika Serikat salah satunya produk domestik bruto (PDB) yang tumbuh pada kuartal III tahun ini masih menopang nilai tukar negeri Paman Sam itu," kata Kepala Riset Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Senin.

Menurut dia, pelaku pasar uang cenderung memegang dolar AS menyusul masih akan berlanjutnya pemulihan ekonomi Amerika Serikat. Dengan kondisi seperti itu, maka laju rupiah akan tertahan penguatannya.

"Tampaknya mendekati penghujung tahun 2014 dolar AS masih akan menunjukkan penguatannya seiring dengan maraknya sentimen dari pemulihan ekonomi AS," katanya.

Kendati demikian, ia mengatakan, mata uang rupiah masih dalam kondisi yang stabil seiring dengan Bank Indonesia yang tetap menjaga kisaran mata uang domestik di level Rp12.300-Rp12.500 per dolar AS.

"BI masih menjaga pasar keuangan domestik, BI juga mempunyai beberapa kebijakan untuk menstabilkan nilai tukar rupiah," katanya.

Analis PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong menambahkan, aktivitas di pasar keuangan domestik cenderung minim menjelang libur tahun baru dan cuti bersama sehingga tekanan rupiah tidak akan terlalu dalam di tengah sentimen pertumbuhan PDB Amerika Serikat.

"Sentimen rupiah sebenarnya masih cukup positif, namun faktor global terkait AS masih tetap akan membayangi," katanya.