Harapan orang tua pramugari AirAsia QZ 8501
28 Desember 2014 20:31 WIB
Keluarga Korban Keluarga penumpang pesawat Air Asia penerbangan QZ 8501 menunggu kepastian nasib keluarganya di Crisis Center Air Asia di Terminal 2 Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (28/12). (ANTARA FOTO/Suryanto)
Palembang (ANTARA News) - Orang tua Khairunisa (22) salah seorang pramugari pesawat Air Asia airbus QZ 8501 yang berdomisili di Kota Palembang terus berdoa agar pesawat tersebut segera ditemukan dan anak mereka selamat.
"Kami terus berdoa agar pesawat segera ditemukan dan anak ketiga kami Khairunisa yang bekerja sebagai pramugari selamat," kata Haidar Fauzi didampingi istrinya Rohana di Palembang, Minggu.
Menurut dia, pertama kali mendapat informasi hilangnya kontak pesawat Air Asia tujuan Singapura dari Surabaya tersebut sekitar pukul 10.00 WIB dari keluarga yang menonton televisi.
Sekitar pukul 11.00 WIB mereka mendapat berita langsung dari maskapai tempat anaknya bekerja selama dua tahun terakhir.
"Nisa (panggilan Khairunisa) sejak kecil bercita-cita menjadi pramugari dan selama dua tahun ini keinginan tersebut terwujud dengan diterimanya bekerja di maskapai penerbangan milik Malaysia itu," katanya.
Dia menjelaskan, terakhir kali berjumpa dengan anaknya tersebut, 9 November ketika berkesempatan libur di Kota Palembang.
"Kontak terakhir melalui telepon seluler, Sabtu (27/12) pukul 21.00 WIB," ujarnya.
Haidar menambahkan, rencananya Nisa akan pulang ke Palembang pada, 6 Januari 2015.
"Kami terus berdoa agar pesawat segera ditemukan dan anak ketiga kami Khairunisa yang bekerja sebagai pramugari selamat," kata Haidar Fauzi didampingi istrinya Rohana di Palembang, Minggu.
Menurut dia, pertama kali mendapat informasi hilangnya kontak pesawat Air Asia tujuan Singapura dari Surabaya tersebut sekitar pukul 10.00 WIB dari keluarga yang menonton televisi.
Sekitar pukul 11.00 WIB mereka mendapat berita langsung dari maskapai tempat anaknya bekerja selama dua tahun terakhir.
"Nisa (panggilan Khairunisa) sejak kecil bercita-cita menjadi pramugari dan selama dua tahun ini keinginan tersebut terwujud dengan diterimanya bekerja di maskapai penerbangan milik Malaysia itu," katanya.
Dia menjelaskan, terakhir kali berjumpa dengan anaknya tersebut, 9 November ketika berkesempatan libur di Kota Palembang.
"Kontak terakhir melalui telepon seluler, Sabtu (27/12) pukul 21.00 WIB," ujarnya.
Haidar menambahkan, rencananya Nisa akan pulang ke Palembang pada, 6 Januari 2015.
Pewarta: Nila Ertina
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014
Tags: