Ini kronologi hilangnya pesawat Air Asia
28 Desember 2014 16:22 WIB
Suasana ketika Plt. Dirjen Perhubungan Udara Djoko Murjatmodjo (kanan) memberikan keterangan terkait hilangnya pesawat Air Asia di kantor Otoritas Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (28/12). (ANTARA FOTO/Lucky R)
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) merilis kronologi dan status pesawat Air Asia dengan nomor penerbangan QZ 8501.
Kepala Pusat Komunikasi Publik (Kapuskompublik) Kemenhub, JA Barata, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu, menyatakan kronologi hilangnya pesawat Air Asia QZ 8501 diawali dengan pesawat berangkat dari Surabaya pada pukul 05.36 WIB.
"Pesawat terbang dengan ketinggian 32.000 kaki dan pesawat mengikuti jalur penerbangan M-635," katanya.
Selanjutnya pesawat kontak ATC Jakarta pukul 06.12 WIB pada ketinggian FL.320 pada frekuensi 125.7 MHz.
Pada saat kontak, ATC Radar Jakarta mengidentifikasi pesawat pada layar radar dan pada saat kontak, pesawat menyatakan menghindari awan ke arah kiri dari M-635 dan meminta naik ke ketinggian 38.000 kaki (FL.380).
"Pukul 06.16 WIB pesawat masih terlihat di layar radar dan pukul 06.17 WIB pesawat hanya tampak signal ADS-B, pada saat ini sekaligus hilang kontak dengan ATC," katanya.
Kemudian pada pukul 06.18 WIB target hilang dari radar, hanya tampak "flight plan track" saja.
"Tindakan yang dilakukan ATC, menyatakan INCERFA atau tahap awal pesawat hilang kontak pada pukul 07.08 WIB, menyatakan ALERFA atau tahap lanjut pesawat pada pukul 07.28 WIB, dan pernyataan DETRESPA atau pernyataan pesawat hilang pada pukul 07.55 WIB," katanya.
Ia menambahkan, pada pernyataan INCERFA dan seterusnya, Basarnas sudah terinformasi.
(H016)
Kepala Pusat Komunikasi Publik (Kapuskompublik) Kemenhub, JA Barata, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu, menyatakan kronologi hilangnya pesawat Air Asia QZ 8501 diawali dengan pesawat berangkat dari Surabaya pada pukul 05.36 WIB.
"Pesawat terbang dengan ketinggian 32.000 kaki dan pesawat mengikuti jalur penerbangan M-635," katanya.
Selanjutnya pesawat kontak ATC Jakarta pukul 06.12 WIB pada ketinggian FL.320 pada frekuensi 125.7 MHz.
Pada saat kontak, ATC Radar Jakarta mengidentifikasi pesawat pada layar radar dan pada saat kontak, pesawat menyatakan menghindari awan ke arah kiri dari M-635 dan meminta naik ke ketinggian 38.000 kaki (FL.380).
"Pukul 06.16 WIB pesawat masih terlihat di layar radar dan pukul 06.17 WIB pesawat hanya tampak signal ADS-B, pada saat ini sekaligus hilang kontak dengan ATC," katanya.
Kemudian pada pukul 06.18 WIB target hilang dari radar, hanya tampak "flight plan track" saja.
"Tindakan yang dilakukan ATC, menyatakan INCERFA atau tahap awal pesawat hilang kontak pada pukul 07.08 WIB, menyatakan ALERFA atau tahap lanjut pesawat pada pukul 07.28 WIB, dan pernyataan DETRESPA atau pernyataan pesawat hilang pada pukul 07.55 WIB," katanya.
Ia menambahkan, pada pernyataan INCERFA dan seterusnya, Basarnas sudah terinformasi.
(H016)
Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014
Tags: