Basarnas khawatir cuaca hambat pencarian AirAsia QZ 8501
28 Desember 2014 15:25 WIB
Keluarga Korban Keluarga penumpang pesawat Air Asia penerbangan QZ 8501 menunggu kepastian nasib keluarganya di Crisis Center Air Asia di Terminal 2 Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (28/12). (ANTARA FOTO/Suryanto)
Bangka (ANTARA News) - Badan SAR Nasional (Basarnas) Provinsi Bangka Belitung khawatir kondisi cuaca buruk dan gelombang tinggi menjadi hambatan dalam pencarian lokasi pesawat AirAsia QZ 8501 rute Surabaya ke Singapura yang hilang kontak Minggu pagi.
"Informasi yang kami peroleh dari BMKG, gelombang mencapai dua meter lebih dan tergolong tinggi sehingga memperlambat waktu tempuh menuju titik pesawat jatuh," kata Kepala Basarnas Bangka Belitung Jhoni Supriadi di Pangkalpinang, Minggu.
Pesawat AirAsia jenis Air Bus A320 itu diperkirakan berada di perairan Belitung dengan titik koordinat 03.22.46 Lintang Selatan (LS) dan 108.50.07 Bujur Timur (BT).
Ia menjelaskan, dalam kondisi cuaca normal membutuhkan waktu sekitar empat jam untuk menuju lokasi, sedangkan di saat cuaca buruk dapat memakan waktu delapan jam.
Saat ini tim Basarnas sudah berangkat menuju lokasi bersama sejumlah wartawan menggunakan kapal RB201 dari Pelabuhan Pangkalbalam.
Ia mengatakan, pesawat diduga mengalami turbulensi setelah sempat berputar-putar di atas perairan untuk menghindari badai.
Pesawat yang membawa 155 penumpang, terdiri atas 138 orang dewasa, 16 anak-anak, dan seorang bayi tersebut dilaporkan hilang kontak sekira pukul 07.30 WIB di kawasan perbatasan Laut Belitung dan Pontianak.
"Informasi yang kami peroleh dari BMKG, gelombang mencapai dua meter lebih dan tergolong tinggi sehingga memperlambat waktu tempuh menuju titik pesawat jatuh," kata Kepala Basarnas Bangka Belitung Jhoni Supriadi di Pangkalpinang, Minggu.
Pesawat AirAsia jenis Air Bus A320 itu diperkirakan berada di perairan Belitung dengan titik koordinat 03.22.46 Lintang Selatan (LS) dan 108.50.07 Bujur Timur (BT).
Ia menjelaskan, dalam kondisi cuaca normal membutuhkan waktu sekitar empat jam untuk menuju lokasi, sedangkan di saat cuaca buruk dapat memakan waktu delapan jam.
Saat ini tim Basarnas sudah berangkat menuju lokasi bersama sejumlah wartawan menggunakan kapal RB201 dari Pelabuhan Pangkalbalam.
Ia mengatakan, pesawat diduga mengalami turbulensi setelah sempat berputar-putar di atas perairan untuk menghindari badai.
Pesawat yang membawa 155 penumpang, terdiri atas 138 orang dewasa, 16 anak-anak, dan seorang bayi tersebut dilaporkan hilang kontak sekira pukul 07.30 WIB di kawasan perbatasan Laut Belitung dan Pontianak.
Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014
Tags: