Bogor (ANTARA News) - Menghadapi musim hujan petugas Bendung Katulampa Kota Bogor Jawa Barat melakukan penjagaan dan pemantauan selama 24 jam.

Kepala pengawasa Bendung Katulampa Andi Sudirman mengatakan, pengawasan selama 24 jam melibatkan delapan orang petugas penjaga bendung yang bertugas secara bergantian.

"Kita sudah memberlakukan penjagaan 24 jam selama musim penghujan ini," kata Andi kepada Antara di Bogor, Sabtu.

Ia menjelaskan, segala persiapan pengawasan di Bendung Katulampa telah siap selama menghadapi musim penghujan, seperti alat komunikasi, radio pemanggil, kamera CCTV dan jaringan internet.

Alat komunikasi seperti telepon di Bendung Katulampa sudah siaga 24 jam menerima panggilan warga yang menanyakan informasi ketinggian air.

"Kami juga miliki radio panggil yang siap memberikan informasi kepada masyarakat lewat jaringan ORARI," kata Andi.

Selain itu, kamera pemantau CCTV untuk mengukur ketinggian air secara otomatis di pintu air Bendung Katulampa juga sudah berfungsi.

Melalui kamera CCTV tersebut petugas dapat memantau ketinggian air di pintu bendung secara langsung dari monitor pemantau, tanpa harus melihat ke lokasi pintu air.

"Selain itu jaringan internet juga sudah berfungsi, informasi ketinggian air Bendung Katulampa juga bisa dilihat melalui web www.bpsd06.com," katanya.

Menurut Andi, dengan adanya jaringan internet ini masyarakat bisa langsung memantau ketinggian air sehingga penanganan saat adanya kenaikan air dapat cepat dilakukan.

Sementara itu, sejak November dan Desember ketinggian permukaan air Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa kerap mengalami kenaikan.

Selama sepekan terakhir, ketinggian permukaan air di Bendung Katulampa terus naik setiap harinya, rata-rata siaga empat banjir.

Ketinggian air tertinggi pada bulan Desember terjadi malam kemarin Jumat (26/12) yakni setinggi 120 cm atau siaga tiga banjir.

Bendung Katulampa merupakan bendung peninggalan Belanda yang dibangun sejak 103 tahun silam tepatnya di tahun 1911. Memiliki fungsi sebagai peringatan dini bagi wilayah hilir Sungai Ciliwung yakni Jakarta akan adanya pergerakan air dari wilayah hulu Bogor.