Surabaya (ANTARA News) - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa mengakui belum secara resmi menyatakan diri maju sebagai calon ketua umum dalam kongres yang dijadwalkan berlangsung di Bali, Maret 2015.
"Sampai saat ini saya belum menyampaikan secara resmi maju kembali atau tidak dalam bursa ketua umum pada kongres nanti," ujarnya ketika ditemui usai konsolidasi DPD PAN Kabupaten/Kota se-Jatim dan DPW PAN di Rumah PAN Jatim, Jalan Darmo Kali Surabaya, Kamis malam.
Pihaknya mengakui sekarang DPP PAN masih mempersiapkan segala kepentingan kongres agar berjalan baik dan lancar.
Hatta yang juga mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian tersebut mempersilakan kader-kader PAN maju dan berkompetisi secara sehat di kongres dengan tujuan satu, yakni memajukan dan membuat partai semakin solid.
Pihaknya juga mengakui hingga kini belum ada nama kader yang pasti maju karena tidak menerima laporan adanya deklarasi sebagai kandidat orang nomor satu di partai berlambang matahari tersebut.
Disinggung mencuatnya rencana mekanisme aklamasi pada kongres mendatang, Hatta Rajasa mengatakan belum memikirkannya dan menilai aklamasi maupun model suara terbanyak sama-sama demokrasi.
"Mau aklamasi ataupun suara terbanyak, mana saja yang diinginkan peserta kongres, itulah yang terbaik," kata mantan calon wakil presiden tersebut.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PAN Taufik Kurniawan yang turut mendampingi Hatta Rajasa menyebutkan lebih dari 600 suara akan diperebutkan untuk menjadi ketua umum pada kongres mendatang.
Sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai, kata Wakil Ketua DPR RI itu, peserta kongres yang memiliki hak suara adalah ketua dan sekretaris DPW dan ketua DPD kabupaten/kota.
"Insya Allah tetap solid. Sebab di PAN nuansa kekeluargaannya sangat kental," kata Taufik yang ditunjuk menjadi ketua "Steering Commitee" (SC) kongres tersebut.
Hatta akui belum resmi calon ketua umum
26 Desember 2014 02:08 WIB
Hatta Rajasa (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: