Semarang (ANTARA News) - Pemugaran bangunan bersejarah eks-Gedung Sarekat Islam (SI) di Kampung Gendong, Sarirejo, Kota Semarang, oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah telah rampung.

"Kami bersyukur pemugaran sudah selesai 100 persen. Tepatnya, selesainya pemugaran pada Senin (22/12) lalu," kata Sekretaris Komunitas Pegiat Sejarah (KPS) Semarang, Yunantyo Adi S., di Semarang, Rabu.

Dia mengatakan para pekerja yang menangani pemugaran bangunan kuno yang pernah digunakan oleh Tan Malaka untuk mengajar itu, juga sudah pulang ke kampung halamannya, seperti Klaten, Kudus, dan Semarang.

Karena pemugaran eks-Gedung SI telah rampung, ia mengatakan KPS Semarang berencana membuat kegiatan untuk menyambut malam pergantian tahun di gedung kuno yang dibangun pada 1919 tersebut.

Ketua KPS Semarang Rukardi Achmadi membenarkan adanya rencana membuat kegiatan menyambut Tahun Baru 2015 di eks-Gedung SI, seperti pemutaran film, tetapi detail kegiatannya apa saja belum diputuskan.

"Malam Tahun Baru nanti akan ada pemutaran film dan sebagainya (di eks-Gedung SI, red.). Namun, acara lain-lainnya apa saja nanti baru kami bahas dengan kawan-kawan pada Jumat (26/12) malam," katanya.

Mengenai pemanfaatan eks-Gedung SI ke depan, ia mengatakan akan dibahas bersama dengan Pemerintah Kota Semarang, pengelola wakaf, masyarakat, termasuk pengelola taman kanak-kanak dan PAUD setempat.

Selama ini, bangunan kuno berstruktur kayu itu, memang dipakai dan dikelola oleh Yayasan Balai Muslimin (Yabami), serta masyarakat sekitar, salah satunya untuk penyelenggaraan pendidikan TK dan PAUD.

"Itu (pemanfaatan, red.) juga akan dibahas pada kegiatan malam Tahun Baru. Gagasan-gagasannya seperti apa, berikutnya tetap akan dibahas bersama pemkot, pengelola wakaf, dan masyarakat," katanya.

Kepala BPCB Jateng Sri Ediningsih mengatakan serah-terima eks-Gedung SI yang telah rampung dipugar itu, akan dilakukan pada Januari 2015 kepada Yabami selaku pengelola wakaf.

Serah-terima eks-Gedung SI, kata dia, akan dilakukan bersama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jateng kepada Yabami, mengingat pembiayaan pemugaran gedung bersejarah itu, dari pemerintah provinsi setempat.

"Kalau kami kan hanya mengerjakan pemugaran. Namun, yang membiayai (pemugaran, red.) Disbudpar Jateng. Makanya, nanti serah-terima akan kami lakukan bersama dengan Disbudpar Jateng," katanya.