Polisi tak sepelekan teror ke gereja katedral Semarang
24 Desember 2014 13:35 WIB
Ilustrasi. Seorang anggota Satuan Sabhara Polrestabes Surabaya siaga di dalam gereja, saat pengamanan jelang peringatan Natal di Gereja Katolik Hati Kudus Yesus (Katedral) Surabaya, Selasa (23/12). (ANTARA FOTO/Eric Ireng)
Semarang (ANTARA News) - Polrestabes Semarang tidak akan menyepelekan berbagai bentuk teror yang ditujukan ke Gereja Katedral Semarang menjelang perayaan Natal.
"Ada surat kaleng yang dikirim secara berulang setiap tahun," kata Kapolrestabes Semarang Komisaris Besar Djihartono di Semarang, Rabu.
Menurut dia, surat berisi ancaman tersebut selalu ditindaklanjuti meski selalu terjadi menjelang perayaan di gereja tersebut.
"Sudah identifikasi identitas pengirim surat kaleng tersebut. Kalau melihat kondisi fisiknya, bisa juga belum tentu orang itu yang melakukannya," katanya.
Terpisah, salah seorang pengurus Gereja Katedral Semarang Romo Luhur Prihadi mengakui tentang ada surat teror yang berisi ancaman akan melakukan kekacauan saat ibadah itu.
Ia menuturkan surat teror tersebut sudah berulang kali ditujukan ke gereja tersebut dengan identitas pengirim yang lengkap.
"Selalu kami laporkan ke kepolisian dan sudah ditindaklanjuti," katanya.
Ancaman teror tersebut terakhir kali dilakukan pada saat perayaan Paskah lalu.
Ia juga mendapat laporan dari jemaat yang memperoleh pesan singkat yang berisi teror.
Dengan pengamanan gabungan dari kepolisian, TNI dan elemen masyarakat lainnya, kata dia, perayaan Natal di Gereja Katedral diharapkan berjalan lancar.
"Ada surat kaleng yang dikirim secara berulang setiap tahun," kata Kapolrestabes Semarang Komisaris Besar Djihartono di Semarang, Rabu.
Menurut dia, surat berisi ancaman tersebut selalu ditindaklanjuti meski selalu terjadi menjelang perayaan di gereja tersebut.
"Sudah identifikasi identitas pengirim surat kaleng tersebut. Kalau melihat kondisi fisiknya, bisa juga belum tentu orang itu yang melakukannya," katanya.
Terpisah, salah seorang pengurus Gereja Katedral Semarang Romo Luhur Prihadi mengakui tentang ada surat teror yang berisi ancaman akan melakukan kekacauan saat ibadah itu.
Ia menuturkan surat teror tersebut sudah berulang kali ditujukan ke gereja tersebut dengan identitas pengirim yang lengkap.
"Selalu kami laporkan ke kepolisian dan sudah ditindaklanjuti," katanya.
Ancaman teror tersebut terakhir kali dilakukan pada saat perayaan Paskah lalu.
Ia juga mendapat laporan dari jemaat yang memperoleh pesan singkat yang berisi teror.
Dengan pengamanan gabungan dari kepolisian, TNI dan elemen masyarakat lainnya, kata dia, perayaan Natal di Gereja Katedral diharapkan berjalan lancar.
Pewarta: I.C.Senjaya
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014
Tags: