Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menyebut KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sebagai tokoh semua ruang yang merangkul semua kalangan.
"Gus Dur itu tokoh yang masuk di semua ruang. Politik, ekonomi, sosial budaya, agama. Karena itulah kita sebut Gus Dur adalah kita," kata Muhaimin saat menyampaikan sambutan pada haul kelima Gus Dur di Jakarta, Selasa, yang diisi doa bersama, testimoni dari sejumlah tokoh, dan pameran foto, serta diadakan oleh Dewan Pengurus Pusat PKB.
Satu ciri khas Gus Dur, kata Muhaimin, di setiap ruang yang dimasuki, Gus Dur lebih condong menghampiri pihak yang sedang dalam posisi tidak beruntung dan ghampir semua kalangan pernah dibela Gus Dur ketika sedang dalam posisi terpuruk.
"Arswendo (Atmowiloto) ini salah satu orang yang pernah dibela Gus Dur. Ketika orang ramai-ramai menghujat dia (dalam kasus jajak pendapat di Tabloid Monitor yang dipimpinya yang dianggap merendahkan Nabi Muhammad dan menistakan Islam) , hanya Gus Dur yang berani membela," kata Muhaimin menunjuk budayan Arswendo Atmowiloto yang hadir pada acara ini.
Selain dihadiri Muhaimin dan Arswendon, acara bertajuk "Gus Dur Adalah Kita" ini juga dihadiri Ketua Fraksi PKB DPR Helmy Faishal Zaini, Menteri Ristek dan Dikti M Nasir, Menpora Imam Nahrawi, dan sejumlah pengurus DPP serta simpatisan PKB, sedangkan yang memberikan testimoni antara lain KH Yahya Cholil Staquf yang pernah menjadi juru bicara kepresidenan di era Gus Dur, Arswendo Atmowiloto, komedian Tarzan dan Kirun.
"Saya pernah menyangka Gus Dur itu anti Pak Harto (Presiden Soeharto, Red) 100 persen, tapi ketika Pak Harto dalam posisi yang tidak beruntung, Gus Dur ternyata justru mendatangi beliau," tambah Muhaimin.
Muhaimin juga menceritakan konflik internal PKB, termasuk terkait pemberitaan tentang pemecatan dirinya dari ketua umum oleh Gus Dur yang ketika itu menjabat ketua umum dewan syuro partai itu.
"Saya tidak dipecat. Saya memang diminta menandatangani surat pengunduran diri dari jabatan ketua umum. Sudah saya tandatangani. Tapi, oleh Gus Dur surat itu diserahkan kembali kepada saya. Kata Gus Dur terserah mau saya apakan surat itu. Sampai sekarang surat itu masih saya simpan," katanya.
Muhaimin juga mengklarifikasi bahwa dia sama sekali tidak pernah melawan Gus Dur karena dia justru tengah melawan orang-orang yang memanfaatkan Gus Dur.
Yang jelas, kata Muhaimin, Gus Dur berusaha mendidik kader-kader PKB agar kuat dan mandiri. Kader-kader yang dipecat Gus Dur, justru pendukungnya yang fanatik. Ia percaya bahwa itu bagian dari cara Gus Dur dalam mendidik kader PKB.
"Ketika pada Pemilu 2004 PKB hanya memperoleh 28 kursi DPR (perolehan terendah PKB sejak Pemilu 1999) karena Gus Dur tidak mau mengkampanyekan PKB, saya datangi beliau. Tapi kata Gus Dur, bagus itu, tidak saya bantu saja bisa dapat 28 kursi," kata Muhaimin disambut tawa orang-orang yang hadir dalam acara itu.
Gus Dur tokoh semua ruang
23 Desember 2014 18:55 WIB
Mendiang KH Abdurrahman Wahid dan alharhum Taufik Kiemas dalam satu acara ketika keduanya masih hidup (ANTARA/ANDIKA WAHYU)
Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014
Tags: