Jakarta (ANTARA News) - Lembaga nirlaba pengelola dana sosial, Dompet Dhuafa, sepanjang tahun 2014 berhasil menggalang Rp195 miliar, dengan mayoritas berupa zakat.

"Hingga Oktober 2014, tercatat kami telah menghimpun dana sosial hingga Rp195.747.776.914. Ini menunjukkan grafik peningkatan dari penghimpunan dana setiap tahunnya di kisaran 10--15 persen," ujar Presiden Direktur Dompet Dhuafa Filantropi, Ahmad Juwaini, di Jakarta, Selasa.

Ahmad berharap, hingga akhir Desember ini, pihaknya dapat menghimpun dana sosial hingga Rp197 miliar.

Jika dihitung sejak empat tahun terakhir, Dompet Dhuafa telah menghimpun dana lebih dari Rp804 miliar.

Dari jumlah ini, dia mengatakan, sumber pendanaan tertinggi berasal dari zakat.

"Zakat menjadi sumber pendanaan tertinggi selain infaq, dana CSR dan wakaf. Di 2011, 41 persen dana dihimpun dari zakat, lalu di 2012 naik menjadi 46 persen, dan di 2013 menjadi 51 persen," kata dia.

"Kami bersyukur masih dipercaya masyarakat sebagai lembaga penerima zakat terbesar di Indonesia," tambah Ahmad.

Dana sosial ini disalurkan kepada mustahik melalui empat pilar pemberdayaan, yakni bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan pengembangan sosial.

Hingga Oktober 2014, jumlah penerima manfaat dari Dompet Dhuafa mencapai 1.071.160 orang yang tersebar dalam empat pilar:

  1. Bidang ekonomi (55 persen) yakni 584.064 orang
  2. Bidang pembangunan sosial (21 persen) 228. 597 orang.
  3. Bidang kesehatan (19 persen) 205.628 orang
  4. Bidang pendidikan (5 persen) 52.874 orang.



Terkait dengan lokasi sebaran manfaat dana sosial Dompet Dhuafa, Provinsi Banten adalah penerima terbesar yakni 303.307 orang.

"Di 2014, distribusi terbanyak terdapat di Banten, karena kantor pusat kami dekat dengan daerah Banten," kata dia.

Sementara untuk wilayah luar Indonesia, Palestina menempati posisi pertama jumlah penerima manfaat terbanyak, yakni 11.447 orang, selanjutnya Turki 6.546 orang.