Dua polisi New York ditembak mati pria bersenjata
Mobil pembawa peti jenazah petugas kepolisian New York (NYPD) Rafael Ramos meninggalkan Gereja Kristus Tabernacle menuju peristirahatan terakhir di wilayah Queens, New York, Sabtu (27/12). Menjadi target karena seragam mereka, Rafael Ramos dan Wenjian Liu dibunuh Sabtu sore lalu saat berada di mobil patroli di Brooklyn, merupakan insiden ke tujuh dimana mitra polisi tewas bersamaan di kota itu selama kurun waktu 40 tahun. Ribua polisi dari semua departemen di seluruh AS termasuk mereka dari St. Louis, Atlanta, Boston, New Orleans dan Washington D.C., diharapkan bergabung bersama Wakil Presiden Joe Biden dan pejabat lainnya dalam misa pemakaman di gereja pada hari Sabtu. (REUTERS/Shannon Stapleton )
Petugas terbunuh tanpa peringatan dan dalam jarak dekat ketika mereka duduk di mobil patroli di persimpangan Bedford-Stuyvesant di Brooklyn, kata Komisaris Polisi William Bratton saat memberikan keterangan pers didampingi Wali Kota New York Bill de Blasio.
"Meski kami masih mempelajari detilnya, jelas bahwa ini adalah pembunuhan, bahwa para petugas ini ditembak," kata de Blasio.
Bratton mengidentifikasi pria bersenjata itu sebagai Ismaaiyl Brinsley (28) dan mengatakan dia menembak dari kursi penumpang mobil, melepaskan tembakan dengan pistol semi-otomatis.
Dia kemudian lari ke stasiun kereta bawah tanah terdekat dan tewas di sana karena luka tembak sendiri di kepala, kata Bratton.
Sementara polisi yang tertembak, menurut Bratton, diidentifikasi sebagai Rafael Ramos (40) dan Wenjian Liu (32). Liu baru dua bulan menikah dan Ramos punya anak berusia 13 tahun.
Polisi New York sedang dalam tekanan dalam pekan-pekan terakhir ini, dengan protes meletus setelah pembatalan gugatan terhadap petugas polisi berkulit putih yang terlibat dalam pembunuhan Eric Garner dalam upaya penangkapan pada Juli di Staten Island.
Demontrasi terkait kematian Garner datang setelah protes di seluruh negeri terhadap keputusan juri pada November untuk tidak mendakwa polisi kulit putih yang menembak remaja kulit hitam tak bersenjata di Ferguson, Missouri.
Presiden Barack Obama, yang memberikan keterangan singkat tentang pembunuhan di New York saat liburan di Hawaii, harus menenangkan ledakan kemarahan terhadap kebrutalan polisi pada minoritas.Penembakan polisi di New York City itu merupakan kejadian yang pertama sejak 2011, demikian seperti dilansir kantor berita Reuters. (Uu.C003)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014