Gunung Gamalama berpotensi semburkan abu vulkanik
20 Desember 2014 19:44 WIB
Gamalama Meletus Gunung Gamalama meletus terlihat dari udara di atas Ternate, Maluku Utara, Minggu (16/9). Status Gunung Gamalama dinaikan dari Waspada (level II) ke status Siaga (level III). (ANTARA/Rosa Panggabean) ()
Ternate (ANTARA News) - Gunung Gamalama di Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), masih berpotensi menyemburkan abu vulkanik, karena sampai saat ini, aktivitas vulkanik di gunung berapi itu belum menunjukkan penurunan.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Gamalama, Darno Lamane mengatakan di Ternate, Sabtu, pihaknya masih terus memantau aktivitas vulkanik Gunung Gamalama dan sejauh ini masih menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik, sehingga statusnya masih tetap siaga.
Menurut dia, dari hasil pengamatan dari pukul 06.00 WIT tercatat gempa tremor hembusan terusan amplitudo 0,5-2 mm dan secara visual abu vulkanik teramati tebal setinggi 200-400 meter dari permukaan kawah Gunung Gamalama.
Selain itu, hingga hari ini, kata Darno, masih terdengar suara gemuruh lemah di kawah Gunung Gamalama yang terekam sekitar pukul 20.55 wit-24.00 Wit pada Jumat malam, sedangkan Sabtu dini hari sekitar pukul 01.00 WIT sampai 03.00 WIT Sabtu dini hari Gunung Gamalama masih beraktivitas mengeluarkan abu vulkanik.
Bahkan, gempa tremor yang terekami hingga Sabtu hari ini, telah terjadi sekali dan menyemburkan abu vulkanik dan saat ini gempa menjelang letusan memang terekam tidak terlalu signifikan.
Oleh karena itu, dirinya menyatakan, hingga hari ini, aktivitas Gunung Gamalama masih menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik, tetapi statusnya masih berada di level siaga.
Dirinya menambahkan, sampai saat ini, Gunung Gamalama masih terjadi gempa tremor, gempa vulkanik dan gempa hembusan yang disertai abu tipis.
Darmo belum memastikan aktivitas vulkanik Gunung Gamalama ini akan mengalami peningkatan atau penurunan, namun pos pengamatan gunung api Gamalama terus melakukan pemantauan kondisi terkini Gunung Gamalama.
Ia mengatakan, masyarakat di lereng Gunung Gamalama masih bisa beraktivitas seperti biasa, tetapi tidak boleh mendekati kawah Gunung Gamalama minimal dari radius 2,5 km dan masyarakat diminta untuk tetap tenang dan tidak mudah mempercayai informasi tidak benar mengenai aktivitas erupsi Gunung Gamalama.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Gamalama, Darno Lamane mengatakan di Ternate, Sabtu, pihaknya masih terus memantau aktivitas vulkanik Gunung Gamalama dan sejauh ini masih menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik, sehingga statusnya masih tetap siaga.
Menurut dia, dari hasil pengamatan dari pukul 06.00 WIT tercatat gempa tremor hembusan terusan amplitudo 0,5-2 mm dan secara visual abu vulkanik teramati tebal setinggi 200-400 meter dari permukaan kawah Gunung Gamalama.
Selain itu, hingga hari ini, kata Darno, masih terdengar suara gemuruh lemah di kawah Gunung Gamalama yang terekam sekitar pukul 20.55 wit-24.00 Wit pada Jumat malam, sedangkan Sabtu dini hari sekitar pukul 01.00 WIT sampai 03.00 WIT Sabtu dini hari Gunung Gamalama masih beraktivitas mengeluarkan abu vulkanik.
Bahkan, gempa tremor yang terekami hingga Sabtu hari ini, telah terjadi sekali dan menyemburkan abu vulkanik dan saat ini gempa menjelang letusan memang terekam tidak terlalu signifikan.
Oleh karena itu, dirinya menyatakan, hingga hari ini, aktivitas Gunung Gamalama masih menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik, tetapi statusnya masih berada di level siaga.
Dirinya menambahkan, sampai saat ini, Gunung Gamalama masih terjadi gempa tremor, gempa vulkanik dan gempa hembusan yang disertai abu tipis.
Darmo belum memastikan aktivitas vulkanik Gunung Gamalama ini akan mengalami peningkatan atau penurunan, namun pos pengamatan gunung api Gamalama terus melakukan pemantauan kondisi terkini Gunung Gamalama.
Ia mengatakan, masyarakat di lereng Gunung Gamalama masih bisa beraktivitas seperti biasa, tetapi tidak boleh mendekati kawah Gunung Gamalama minimal dari radius 2,5 km dan masyarakat diminta untuk tetap tenang dan tidak mudah mempercayai informasi tidak benar mengenai aktivitas erupsi Gunung Gamalama.
Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: