Bandung (ANTARA News) - Sejumlah kecamatan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dilanda banjir luapan Sungai Citarum dan sejumlah anak sungainya akibat hujan deras dalam beberapa hari terakhir ini.

Banjir musiman itu melanda dan merendam ribuan rumah dan areal pesawahan di Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot, Bojongsoang, Kutawaringin, Solokanjeruk, Rancaekek dan di sejumlah kecamatan lainnya.

"Banjir terparah masih di wilayah Baleendah, dan memutuskan jalur Banjaran - Dayeuhkolot, ribuan rumah terendam di Baleendah dan Dayeuhkolot. Ini banjir musiman," kata petugas Posko Bencana Alam Kecamatan Baleendah, Sabtu.

Akibat banjir di kawasan itu arus lalu lintas di kawasan itu terganggu, dan diarahkan menggunakan jalur Bojongsoang yang juga sudah terendam banjir, namun masih bisa dilintasi.

Ketinggian banjir bervasiasi mulai dari 50 centimeter hingga 1,5 meter sehingga tidak memungkinan warga tinggal di dalam rumahnya.

Para pengungsi menempati Posko Penampungan di GOR Serba Guna Baleendah, Gedung Veteran, Tenda Posko Pengungsi serta di rumah penduduk.

"Warga sebenarnya sudah mengantisipasi akan ada banjir, namun tetap saja mereka tidak bisa mengelak selain harus ke pengungsian," katanya.

Hampir seharian jalur Banjaran/Majalaya - Bojongsoang - Buah Batu - Bandung macet oleh kendaraan yang harus merayap melintasi kemacetan itu. Sementara itu warga harus beraktivitas menggunakan perahu untuk menengok rumah mereka.

Sebagian bertahan di lantai dua rumah mereka yang sudah terendam banjir. Sedangkan kendaraan masing-masing sudah diungsikan di sejumlah titik yang lebih tinggi dan aman dari terjangan banjir.

"Kami berharap banjir tidak terlalu lama, ini yang ketiga kalinya musim hujan ini," kata Neni (37) seorang ibu rumah tangga di Baleendah.

Sedangkan di Dayeuhkolot, genangan banjir terjadi di Desa Dayeuhkolot dan Cibodas akibat luapan Sungai Cipalasari, anak sungai Cikapundung. Pengungsian di Kantor Polsek dan Kecamatan Dayeuhkolot.

Banjir juga menggenang areal pesawahan di Ciparay, Rancaekek dan Cicalengka. Namun tidak menimbulkan kerugian karena sebagian besar belum ditanami.

Sementara itu debit air di Sungai Citarum terus meningkat seiring luapan sejumlah anak sungainya yakni Sungai Cinambo, Citarik, Cirasea, Cipamokolan, Cikapundung dan Cisangkuy.

Selain meluap, aliran sungai itu juga mengalirkan sampah plastik dan sejenisnya dari kawasan Majalaya dalam jumlah yang cukup banyak.