Paris (ANTARA News) - Misi militer Prancis di Afghanistan akan secara resmi berakhir pada 31 Desember ketika pasukan terakhirnya meninggalkan negara itu, kata kementerian pertahanan, Jumat.

Keberangkatan sekitar 150 tentara dari Kabul akan mengakhiri satu Misi 13 tahun sebagai bagian dari Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) yang dipimpin NATO, demikian laporan AFP

Pada masa penting, Prancis mengerahkan sekitar 4.000 tentara untuk pasukan NATO hingga lebih dari 130.000 tentara pada tahun 2010. Prancis tidak memiliki pasukan tempur di negara itu sejak 2012.

Sebanyak 70.000 tentara Prancis telah dirotasi di seluruh Afghanistan, dengan 89 tewas dan 700 luka-luka.

Militer Prancis sejak itu telah terlibat dalam pelatihan militer Afghanistan.

"Secara total, kami telah memberi kontribusi pada pelatihan 21.000 petugas, perwira dan bintara non-komisi dan spesialis," kata juru bicara militer Prancis.

Dia menambahkan bahwa tentara Afghanistan telah meningkat dari 12.000 menjadi 350.000 sejak tahun 2002.

Misi NATO berakhir bulan ini. Sekitar 12.500 tentara asing - sebagian besar dari AS - akan tetap berada di negara itu pada tahun 2015 sebagai peran pendukung.

(Uu.H-AK)