Ternate (ANTARA News) - Ratusan calon penumpang dari dan Bandara Babullah Ternate, Maluku Utara (Malut), terlantar di terminal itu, meskipun sudah ada penutupan secara resmi penerbangan di bandara tersebut.

"Kami tetap menunggu sampai ada kepastian penerbangan di Bandara Babullah dibuka, sehingga apapun terjadi kami tetap di bandara ini sampai pesawat yang kami tumpangi bisa diberangkatkan," kata salah seorang calon penumpang pesawat Sriwijaya Air dari Ternate tujuan Jakarta, Riza Irfan di Ternate, Jumat.

Menurut dia, keinginan untuk tetap menunggu kepastian pesawat berangkat merupakan satu-satunya jalan yang diambil, karena hari ini ada urusan penting yang harus diselesaikan di Jakarta, sehingga diharapkan ada keputusan untuk penerbangan bisa dibuka.

Sementara itu, kepala Perwakilan Sriwijaya Air Ternate, Ahmad Yani ketika dikonfirmasi menyatakan, untuk hari ini, ada empat maskapai pesawat Sriwijaya dari dan ke Ternate dibatalkan aktivitas penerbangannya karena erupsi Gunung Gamalama.

"Kemungkinan besar, empat penerbangan pesawat Sriwijaya tak beraktivitas hari ini, namun para calon penumpang diminta untuk bersabar, karena kondisi ini tidak memungkinkan pesawat untuk berangkat dan mendarat di Bandara Babullah, karena sangat berbahaya bagi keselamatan," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Bandara Babullah Ternate, Taslim Badaruddin mengatakan penutupan tersebut sampai batas waktu yang belum ditentukan, karena abu vulkanik erupsi Gunung Gamalama setebal 5 cm menutupi landasan pacu bandara.

Gunung Gamalama meletus sejak Kamis malam dan hingga kini masih terus mengeluarkan abu vulkanik yang menyebar ke seluruh wilayah Kota Ternate, termasuk di kawasan Bandara Babullah Ternate yang berada di kaki Gunung Gamalama. (Baca juga: Dua pendaki dilaporkan tersesat pascaletusan Gunung Gamalama)